KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan, dalam perut gajah Bunta ditemukan buah kuini beracun.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan organ gajah Bunta oleh Gakum Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) KLHK.
"Sudah dilakukan pengambilan sampel jantung, limpa, usus, ginjal. Hasil pemeriksaan di Puslabfor Medan, ditemukan buah kuini beracun di dalam usus gajah tersebut," ungkap Siti saat meninjau persoalan sampah mudik di Rest Area Km 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (13/6/2018).
Siti mengatakan, buah kuini juga ditemukan di sekitar mayat gajah Bunta, sehingga diduga para pemburu menaruh racun di buah kuini untuk memancing gajah tersebut.
Baca juga: Seekor Gajah di Conservation Response Unit Ditemukan Mati
Pembunuhan gajah Bunta dilakukan pada Sabtu (9/6/2018) lalu. Polisi menduga pelaku datang ke CRU Serbajadi, Aceh Timur, kemudian memberikan pisang dan mangga yang sudah ditaruh racun, ke gajah.
Setelah gajah Bunta ambruk, pelaku kemudian memotong pipi gajah untuk diambil gading. Aksi pembunuhan gajah jantan ini baru diketahui setelah pawang gajah datang ke lokasi.
"Pemburu mengambil gading dari gajah tersebut. Sementara sisa patahan gading yang tertinggal sudah diamankan, yakni sepanjang 46 centimeter," tambahnya.
Baca juga: Dokter Duga Gajah Bunta Tewas Karena Diracun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.