Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar Merkuri dalam Ikan Mas dan Lele di Sungai Citarum Mengerikan

Kompas.com - 13/06/2018, 11:47 WIB
Tjahjo Sasongko,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, ikan mas dan lele merupakan dua jenis ikan yang paling banyak disukai dan dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Menjamurnya warung-warung tenda di pinggir jalan, umumnya menyajikan dua jenis ikan ini sebagai jualan utama.

Namun, di balik nikmatnya menyantap kuliner pecak ikan mas atau lele justru menjanjikan ancaman yang luar biasa di masa depan.

Ternyata ikan-ikan yang sampelnya diambil dari aliran Sungai Citarum terpapar merkuri dengan kandungan yang jauh di atas standar. Hasil penelitiannya pun sungguh mencengangkan.

Baca juga: Dari Surga Ini, Air Sungai Citarum Berasal

Penelitian dilakukan Kesdam 3 Siliwangi Januari 2018. Saat itu, Pangdam 3 Siliwangi dipimpin Mayjen TNI Doni Monardo.

Kini, Doni Monardo telah beralih tugas sebagai Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantanas).

Penelitian dilakukan di tiga tempat di Kabupaten Bandung yang dilintasi Sungai Citarum, masing-masing di Desa Cisanti, Cilampeni, dan Cimarangi.

Pada jenis ikan mas di Desa Cisanti rata-rata terpapar merkuri sebesar 5,32 x 100 Ug/gram. Ikan lele di Desa Cilampeni telah terpapar merkuri rata-rata 6,57 x 100 Ug/gram.

Sedangkan kadar merkuri pada ikan lele di Desa Cimarangi malah makin tinggi, rata-rata 8,64 x 100 Ug/gram. Semakin ke hilir semakin tinggi kandungan logam beratnya. 

Mayjen TNI Doni Monardo dan Prof Drh Wiku Adisasmito, MSc, Ph.D, Mayjen TNI Doni Monardo dan Prof Drh Wiku Adisasmito, MSc, Ph.D,

Merujuk hasil penelitian tersebut, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Drh Wiku Adisasmito, MSc, Ph.D mengungkapkan keprihatinan yang luar biasa.

Minimnya kesadaran semua pihak akan bahayanya merkuri terhadap kesehatan masyarakat membuat masalah ini seperti dibiarkan berlarut-larut.

"Padahal normalnya kadar merkuri pada ikan tersebut tidak boleh lebih dari 0,5 Ug/gram," ujar Wiku.

Lanjut Wiku, dampak buruk yang ditimbulkan dari mengkomsumsi ikan mas dan lele yang telah terpapar merkuri memang tidak langsung dirasakan masyarakat.

"Dampak buruk yang ditimbulkan akan terasa setelah beberapa tahun. Merkuri yang ditimbun dalam tubuh manusia secara terus menerus akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti gangguan pada fungsi ginjal, otak, dan lain-lain," jelas Wiku lagi.

Baca juga: Presiden Jokowi Targetkan Sungai Citarum Bersih dalam Waktu 7 Tahun

Tingginya kadar merkuri yang terkandung pada ikan mas dan lele di aliran Sungai Citarum tentu tak lepas dari tercemarnya sungai terbesar yang melintasi Provinsi Jawa Barat ini.

Fakta memperlihatkan, cukup banyak pabrik di tepi Sungai Citarum membuang limbah pabrik mereka ke dalam aliran sungai tanpa diolah atau dinetralisir terlebih dulu.

Karena itu Wiku sangat mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan pihak keamanan dengan menutup sebuah pabrik pengolahan tambang emas PT MT Group yang terlokasi di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupatan Bandung, pekan lalu.

"Pabrik emas ini dengan seenaknya membuang limbah merkuri langsung ke Sungai Citarum," katanya.

Agar tidak ketahuan, proses pembuangan dilakukan pada dini hari. Namun aksi ini akhirnya tertangkap basah.

"Bayangkan jika pabrik ini sudah beroperasi 25 tahun lalu, sudah berapa banyak merkuri yang dicemarkan ke Sungai Citarum? Ini pun baru dari satu pabrik. Padahal masih ada puluhan pabrik lain yang diduga melakukan pelanggaran yang sama," tutur Wiku.

Untuk itu, Wiku yang juga Koordinator Indonesia One Health University Network mengharapkan seluruh pihak memiliki kesadaran yang sama akan bahaya yang ditimbulkan oleh tercemarnya Sungai Citarum.

Tercemar akibat ulah pabrik-pabrik yang seenaknya membuang limbah produksi mereka tanpa diolah terlebih dahulu. 

Data Merkuri pada Ikan di Sungai Citarum
Lokasi                     Kadar Merkuri              Standar
1.Ikan Lele Cilampeni      6,57 x 100 Ug/gram     < 0,5 Ug/gram
2.Ikan Lele Cimarangi      8,64 x 100 Ug/gram     < 0,5 Ug/gram
3.Ikan Mas Cisanti         5,32 x 100 Ug/gram     < 0,5 Ug/gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com