Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trenggalek Semakin “Syantik” dengan Mural Para Pejuang

Kompas.com - 13/06/2018, 11:09 WIB
Slamet Widodo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

“Mudah-mudahan saja bisa mempercantik suasana kota. Kalau sebelumnya kan polos, terkena hujan dan kemarau berjamur, kalau begini kan beda,” kata Deki.

Salah satu tokoh pemuda Trenggalek Anjar Laksono menjelaskan, kegiatan mural sesuatu yang positif.

Anjar mengatakan, mural bukan vandalisme. Mural justru membawa nuansa seni kekinian yang identik dengan anak muda.

Namun, Kota Trenggalek merupakan daerah yang unik. Selain itu, media untuk mengekspresikan diri melalui gambar sangat terbatas.

“Bagus, minimal tidak menimbulkan kesan kumuh, syukur-syukur hal ini memicu lingkungan sekitar untuk mempercantik muka kota,” tuturnya.

Menurutnya, yang menjadi tantangan saat ini adalah akses. Sebab, lokasi mural ada di sisi utara taman mandiri.

Sehingga orang yang menikmati mural sudah pasti harus melalui taman mandiri juga, mengingat tidak mungkin mereka parkir di tepian Jalan Soekarno-Hatta.

“Kalau banyak pengunjung dan parkir di tepian ruas Soekarno-Hatta, pasti bikin macet, apalagi ini merupakan jalur utama,” tutur Anjar yang akrab disapa Cethol ini.

Sementara itu, Plt Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin menjelaskan, ide awal munculnya kreativitas ini atas usulan komunitas pemuda Trenggalek pecinta seni lukis.

Tujuannya, selain mempercantik kota, sekaligus menyambut para pemudik di Trenggalek.

“Jadi kita pengen lebaran ini, suasana yang bahagia sekaligus kita menyambut pemudik yang datang ke Trenggalek dengan suasana yang indah namun sarat akan semangat perjuangan,” terang Plt Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin.

Sebelum dilukis mural, sisi tembok kolam renang Tirta Jwalita terkesan tidak terawat dan kotor.

Melihat kondisi tersebut, diusulkan agar tembok yang kurang terawat itu menjadi hasil karya seni yang menarik yakni lukisan mural.

“Kita sudah ngobrol dengan temen komunitas, dan ada beberapa spot yang selama ini di jalan protokol kumuh tidak terawat. Saya minta teman-temen membersihkan, dan mural tersebut diberi lampu sehingga lebih indah,” ujar Muhammad Nur Arifin.

“Jadi teman-teman ini kayak lagu tik tok yang lagi viral pengennya Trenggalek ini syantik,” di akhir penjelasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com