Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pelajar SMP yang Tak Jadi Bunuh Diri Setelah Dijanjikan Naik Kelas

Kompas.com - 12/06/2018, 23:23 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com — Wakil Bupati Kediri, Jawa Timur, Masykuri Iksan, memastikan pelajar SMP yang sempat mencoba bunuh diri dengan memanjat menara karena tidak naik kelas bisa melanjutkan sekolahnya dan bahkan naik kelas.

"Insya Allah pasti naik kelas. Kalau sampai tidak naik, nanti saya yang akan lobi (sekolahnya)," ujar Masykuri Iksan, Selasa (12/6/2018).

Masykuri menuturkan, kenaikan kelas tersebut merupakan salah satu janji yang diberikannya saat pelajar berinisal AR (16) itu masih berada di atas menara. Janji naik kelas itu diharapkan mampu menyelamatkan jiwa pelajar saat itu.

Selama proses penyelamatan itu, Wakil Bupati ini memang turut campur tangan dan memantau langsung.

Melalui ponselnya, dia menginstruksikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Randy Agata untuk melakukan segenap upaya penyelamatan.

Atas segala upaya itu, nyawa AR akhirnya dapat diselamatkan.

AR mengikuti saran dengan turun setelah bertahan lebih dari 1 jam di atas menara setinggi 50 meter itu.

Baca juga: Siswa SMP Nekat Panjat Menara karena Tidak Naik Kelas

Dia berada di atas menara dari pukul 10.00 WIB dan akhirnya memutuskan turun sekitar pukul 11.15 WIB.

Sebelumnya diberitakan, AR, siswa sebuah SMP di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang masih mengenakan seragam pramuka nekat memanjat menara, Sabtu (9/6/2018). Penyebabnya adalah pelajar tersebut depresi karena tinggal kelas.

Randy Agata mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat AR, warga Desa Ngasem, Kecamatan Gurah, berangkat ke sekolahnya di sebuah SMPN di Kediri pada Sabtu (9/6/2018). Itu merupakan hari pengambilan rapor.

Hasil rapor tersebut ternyata nilainya tidak memuaskan. Bahkan AR harus tinggal kelas. Dia tidak bisa mengikuti rekan-rekan sekelasnya yang naik ke kelas 8 sehingga harus tetap di kelas 7.

Kondisi itulah yang menyebabkan AR kalut. Dia meninggalkan sekolah dengan berjalan kaki ke arah barat. Hingga kemudian diketahui telah memanjat Tower Bersama Group (TBG) yang ada di Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten.

Selain penanganan terhadap pelaku percobaan bunuh diri itu, Randy menambahkan, upaya penyelamatan juga dilakukan dengan memasang terpal hingga matras di area bawah menara.

"Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ujar Randy Agata.

Selain itu, pihaknya juga memanggil orangtua AR dan neneknya. Selama di atas menara, AR kerap memanggil nama neneknya ini.

Baca juga: Siswi SMP Bunuh Diri, Diduga karena Khawatir Tak Bisa Masuk SMA Favorit

AR akhirnya turun setelah dibujuk. Dia segera dilarikan ke puskesmas untuk pemeriksaan fisik, lalu diantar petugas pulang ke rumahnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID

Twitter: @IntoTheLightID

Email: intothelight.email@gmail.com

Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself

Facebook: Save Yourselves

Instagram: @saveyourselves.id

Line: @vol7047h

Web: saveyourselves.org

Kompas TV Kunjungan dilakukan untuk memastikan bahwa situasi di sejumlah lokasi umum  aman dan layak dikunjungi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com