BANDUNG, KOMPAS.com - Polda Jabar menempatkan kekuatan personilnya di stasiun kereta untuk membantu mengamankan proses mudik dan arus balik di stasiun kereta.
Selain menempatkan personil, Polda Jabar juga menerjunkan polisi satwa atau K9 untuk mendeteksi adanya barang berbahaya hingga narkoba.
Kapolda Jabar Agung Budi Maryoto menjelaskan bahwa anjing K9 memiliki kemampuan melacak apabila ada penumpang yang membawa barang terlarang seperti narkoba atau bahan peledak.
"Pada saat penumpang check in ini (K9) bisa membantu (mencium barang berbahaya) dalam radius cukup jauh manakala ada membawa barang terlarang," kata Agung, Selasa (12/6/2018).
Baca juga: Pilkada Kota Kediri, Polisi Siapkan 15 Ekor Anjing Pasukan K9
Namun hingga saat ini arus mudik dalam keadaan kondusif, tidak ada laporan adanya gangguan kemanan di stasiun kereta. "Sampai saat ini tidak ada gangguan," ucapnya.
Berdasarkan pengecekan keamanan di stasiun kereta api Bandung, pihaknya menilai ketertiban stasiun, penumpang sudah baik, bahkan untuk pemesanan tiket saat ini sudah dilakukan secara online.
"Ada petugas yang membantu manakala ada yang belum bisa di registrasi di mesin (pencetak tiket) itu. Yang kedua jadwal keberangkatan on time. Alhamdulillah sudah tertib, kemudian tidak melihat adanya potensi-potensi calo, karena sudah menggunakan online," jelasnya.
Kenyamanan pemudik
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, sebanyak 160 personil gabungan dari Polisi khusus kereta (polsuska), dibantu TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan mudik di stasiun kereta api di wilayah Daop 2 Bandung.
Begitupun dengan anjing K9 yang ditempatkan di stasiun Kiaracondong dan stasiun Bandung.
Baca juga: Ini Skema Tarif Baru PT KAI untuk KA Bersubsidi Mulai 1 Juli
PT KAI juga memperketat pengamanan dengan memeriksa kendaraan yang masuk area stasiun dengan inspeksi khusus.
"Dan setiap pintu gerbang di stasiun yang ramai penumpangnya seperti Bandung, Kiaracondong, Cimahi, Purwakarta, Banjar, Tasikmalaya, itu semua kita lengkapi dengan metal detector untuk mendeteksi penumpang yang membawa barang ilegal atau terlarang," pungkasnya.