Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Atlet Paralayang Jatuh hingga Tewas saat Berlatih Terbang

Kompas.com - 12/06/2018, 20:56 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah pihak yang berwenang masih menyelidiki penyebab pasti terjatuhnya Cherly Aurelia (18), atlet paralayang asal Desa Jatikebong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, yang tewas usai terjatuh saat berlatih terbang di Gunung Banyak, Kota Batu, Selasa (12/11/2018) pagi.

Perkiraan sementara, atlet berlisensi PL 1 Novice Pilot itu jatuh akibat posisi tidak sempurna karena strap pada harness atau sabuk yang dikenakan tidak terpasang.

"Dari analisis informasi yang diketahui oleh teman-teman, dari hasil video, pengamatan mata, foto-foto, maka kita melihat, strap dada dan strap kaki posisinya tidak terpasang," kata Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi.

Belum diketahui, strap itu memang tidak terpasang sejak awal atau terlepas setelah take off. Namun, kondisi strap yang tidak terpasang itu membuat posisi korban tidak sempurna.

"Sehingga kita berusaha mencari stall-nya itu kenapa. Kemungkinan besar stall-nya itu karena strap tidak terpasang dengan sempurna, pada saat penerbangan atau saat sebelum penerbangan itu lepas, sehingga tubuh si pilot itu melorot," katanya.

Baca juga: Seorang Atlet Paralayang Tewas Terjatuh Saat Berlatih Terbang

Saat terjadi hal seperti itu, korban diperkirakan menahan diri dengan menarik handle-nya yang mengakibatkan parasut terhenti dan terjatuh.

"Itu yang mengakibatkan handle-nya juga tertarik. Kalau handle-nya tertarik dia akan berakibat stall," katanya.

Karena kondisi itu pula korban tidak sempat melepaskan parasut cadangan.

Sementara itu, peralatan paralayang yang digunakan korban masih baru dan masih bersertifikasi.

"Alatnya masih baru. Milik Adik Cherly sendiri. Kondisi masih bagus. Sementara ini kita menganggap stall-nya karena strap," katanya.

Komandan Lanud Abdulrachman Saleh yang juga Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, Marsma TNI Andi Wijaya turut prihatin dengan kejadian itu. Ia mengatakan, penyebab kejadian itu masih dalam penyelidikan dan akan diserahkan kepada tim investigasi.

"Terkait penyebab masih dalam proses penyelidikan dan akan diserahkan tim investigasi," katanya melalui keterangan tertulis.

Ia berharap, kejadian itu tidak menyurutkan minat masyarakat terhadap olahraga dirgantara.

Korban diperkirakan jatuh di atas ketinggi 100 meter. Korban sudah kerap mengikuti kejuaraan paralayang. Dalam waktu dekat, korban berencana mengikuti kejuaraan Paralayang Trip of Indonesia alias Troi di Trenggalek.

Kompas TV Kejuaraan ini juga diikuti atlet paralayang dari lima Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com