Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Yatim Piatu Dibegal di Makassar Usai Pulang Beli Baju Lebaran

Kompas.com - 12/06/2018, 19:13 WIB
Hendra Cipto,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Nining (12), seorang anak yatim piatu penghuni Panti Asuhan Ar Rahman Jl Serigala, Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi korban begal di dekat rumahnya.

Dia dibegal setelah pulang berbelanja baju untuk Lebaran di Mall Ratu Indah, Senin (11/6/2018) sekitar pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Viral, Video Anak Panti Asuhan di Makassar Menangis Setelah Dibegal

Kapolsekta Mamajang Kompol Daryanto datang menjenguk korban di Panti Asuhan Ar Rahma sekaligus memintai keterangan terkait identitas pelaku dan menyampaikan sumbangan untuk mengganti kerugian yang dialami korban.

Dari pengakuan Nining, karena aksi itu, sisa uang yang dikumpulkan dari sedekah orang yang datang ke Panti Asuhan sebanyak Rp 500.000 raib.

“Saya sudah diikuti dan setelah turun dari becak motor (bentor), saya menyeberang jalan. Saat masuk lorong, dua orang naik motor itu langsung begal saya. Sempat saya pertahan uangku yang ditangan, tapi pelaku malah memukul,” ungkap Nining, Selasa (12/6/2018).

Baca juga: Ilegal, Spanduk Jalan Tol Pak Jokowi hingga Klakson Tiga Kali kalau Ingin #2019GantiPresiden

Kepala Panti Asuhan Ar Rahman, Rasnawati, mengungkapkan, salah satu anak asuhnya itu menjadi korban begal pada siang hari.

Sepulang dari belanja baju Lebaran, Nining menjadi korban begal hingga menangis terduduk di jalanan karena uangnya raib dibawa pelaku.

“Setelah beraksi, pelaku langsung kabur dengan motor matic-nya. Mudah-mudahan pelakunya bisa segera ditangkap agar tidak ada korban begal lagi. Setelah kejadian itu, saya tidak bawa Nining melapor ke polisi. Kami ikhlaskan saja, biar Tuhan yang membalasnya,” tuturnya.

Baca juga: Kata Kapolda, Para Kapolres Stres karena Instruksi Kapolri soal Begal

Sementara itu, Daryanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus begal ini. Polisi, lanjut dia, sudah mengumpulkan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi untuk mengungkap identitas pelaku.

Sebelumnya diberitakan, video anak penghuni salah satu panti asuhan yang terletak di Jl Serigala Makassar menangis di jalanan setelah dibegal di siang hari viral di media sosial.

Dalam video tersebut, korban merupakan anak perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 12 tahun ini menangis terduduk di tengah jalanan. Korban pun dikelilingi oleh anak-anak yang tinggal di sekitar Jl Tupai Makassar.

Baca juga: Viral Video Kendaraan Pemudik Mogok Lewati Tanjakan 50 Derajat di Tol Salatiga-Kartasura

Setelah kejadian itu, datang seorang ibu bertanya kepada korban. Namun, korban hanya bisa terus menangis. Anak-anak yang berada di sekitar korban yang menjadi saksi pembegalan itu menjawab pertanyaan ibu-ibu tersebut.

Dalam keterangan pada video tersebut, korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku begal untuk mempertahankan uangnya Rp 500.000.

“Habis dibegalki, uangnya Rp 500.000 diambil dua orang yang mengendarai motor,” jawab anak-anak yang menjadi saksi korban kepada ibu yang merekam video tersebut.

Baca juga: Camat: Saya Cek ke Kelurahan, Belum Ada Informasi KTP Atas Nama Djarot Saiful Hidayat

Video korban ini menjadi viral di media sosial dan berbagai tanggapan dari netizen terkait kasus tersebut. Netizen berharap, pelaku yang berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor matic segera diringkus polisi.

Bahkan netizen ramai-ramai menanyakan alamat Panti Asuhan tempat korban tinggal untuk memberikan bantuan dan menggantikan uang yang telah dirampas oleh pembegal di Kota Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com