Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Angkutan Umum Lokal Mengaku Dirugikan oleh Mudik Gratis

Kompas.com - 12/06/2018, 16:43 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha angkutan umum lokal merasa dirugikan karena banyaknya pelaku usaha dan pemerintah yang melaksanakan mudik gratis tahun 2018.

Mereka berharap tahun depan pemerintah bisa menggandeng pengusaha lokal saat menggelar mudik gratis.

Salah seorang pengusaha otobus Maju Lancar, Sutrisno menjelaskan, tahun ini ada penurunan jumlah penumpang sebesar 50 persen dibandingkan hari yang sama saat arus mudik tahun 2017 lalu.

"Penurunan dibandingkan tahun lalu sebesar 50 persen, selain karena banyaknya mudik gratis juga masyarakat sudah menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan tadi pagi yang datang sebagian tidak penuh," katanya ditemui di sela ramcek oleh Dinas Perhubungan Gunung Kidul, di Garasi PO Maju Lancar, Siyono, Kecamatan Playen, Selasa (12/6/2018).

Dia mengaku pasrah dengan penurunan jumlah penumpang ini. Namun dia berharap agar ke depan pengusaha bus lokal tujuan pemudik bisa digandeng oleh pemerintah untuk program mudik gratis.

"Untuk program mudik gratis kan tidak serta merta Kementerian Perhubungan mencari bus, tetapi pasti ada event organizer-nya dan kami tidak pernah digandeng untuk itu. Ke depan pengusaha lokal tujuan, misalnya, Gunungkidul ya menggandeng pengusaha lokal lah. Kalau kami protes jelas tidak bisa, karena nanti diprotes masyarakat," ucapnya.

Baca juga: Kemenhub Sediakan 30.000 Tiket Mudik Gratis Naik Kapal Jakarta-Semarang

Mantan bupati Pacitan ini mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 30 sampai 40 unit bus setiap hari untuk mengangkut pemudik.

"Semua sudah diperiksa dan layak jalan," katanya.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya memeriksa beberapa garasi bus, dan terminal untuk memastikan pengusaha otobus menyiapkan kendaraannya.

"Sesuai dengan imbauan dari Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) kita melakukan ramcek ke pool bus, dan terminal untuk melihat kesiapan armada," katanya

Adapun pemeriksaan berupa lampu, sein, hingga alat pemecah kaca di bus. Satu per satu bus diperiksa secara detail mengenai alat keselamatan hingga surat kendaraan.

"Di sini (Maju Lancar) ada satu bus yang mengalami masalah lampu kurang terang, tadi langsung direkomendasikan untuk diperbaiki," ucapnya.

Baca juga: Yuk Mampir ke Kampung Superhero di Jalur Mudik Pantura Gresik

Disinggung mengenai keluhan pengusaha lokal terkait mudik gratis, Immawan mengatakan, pemerintah ke depan bisa menggandeng pengusaha bus lokal sehingga bisa meningkatkan perekonomian di daerah.

"Sebagai contoh jika ada pemudik dari Jakarta sekitarnya yang menuju Gunungkidul, saya berharap dapat menggunakan bus dari daerah asal, sehingga perekonomian daerah dapat lebih meningkat," harapnya.

Kompas TV Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, dipenuhi calon pemudik, Selasa (12/6) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com