Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Jalur Mudik Trans Sulawesi yang Rusak 11 Km dan Rawan Begal

Kompas.com - 12/06/2018, 11:32 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Polres Pasangkayu berupaya mengamankan mudik Lebaran 2018, terutama di jalur Trans Sulawesi. Jumlah pemudik yang melewati jalur ini terpantau meningkat sejak sepekan terakhir. 

Namun di sebuah titik di Desa Lariang dan Desa Tikke di Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, kondisi jalan Trans Sulawesi tersebut rusak parah hingga 11 kilometer. 

Dari pantauan Kompas.com pada Minggu (10/6/2018) sore, kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang serta adanya tumpukan material di bahu jalan membuat kendaraan roda dua, roda empat serta bus yang melintas harus ekstra hati – hati. 

Jalan penghubung lintas barat Sulawesi ini juga berdebu hingga mengganggu konsentrasi dan jarak pandang pemudik yang melintasi jalan tersebut.

Baca juga: Kapolri: Kalau Tidak Bisa Atasi Begal, Kapolresnya yang Saya Begal...

Pemudik juga harus melintasi hutan dan perkebunan sawit yang rawan begal dan perampokan. 

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Pasangkayu menempatkan sejumlah posko pengamanan mudik dan patroli di malam hari. 

"Kami akan menempatkan sejumlah personil di pos pantau yang akan di buat di Kecamatan Tikke Raya dan sekaligus memantau jalur Trans Sulawesi yang berlubang. Kami juga memberikan keamanan bagi para pemudik dari segala bentuk aksi kriminalitas termasuk kasus perampokan," kata Kapolres Pasangkayu AKBP Made Ary Pradana, Senin (11/6/2018). 

 

Sebagai informasi, jalur mudik Trans Sulawesi ini menghubungkan tiga provinsi di Sulawesi dan selalu ramai digunakan untuk mudik Lebaran. Namun jauhnya perkampungan serta minimnya penerangan jalan membuat arus lalu lintas jalur ini tampak sepi dan rawan begal. 

Baca juga: H-3 Lebaran, Perbaikan Jalur Mudik Trans Sulawesi Dikebut

Kompas TV Jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan antara Bolaang Mongodow Utara dan Provinsi Gorontalo mengalami longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com