CIANJUR, KOMPAS.com — Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dicegat seorang pria yang berlumuran darah saat melintas di Jalan Desa Peuteuy Condong, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Minggu (10/6/2018).
Belakangan diketahui pria tersebut bernama Samsul Nugraha alias Dodo, korban pembacokan.
Peristiwa itu bermula ketika Dedi dan rombongan melintasi Dewsa Peuteuy Condong. Tiba-tiba muncul Samsul dalam keadaan bersimbah darah di tangan. Dia nekat mencegat iring-iringan kendaraan Dedi Mulyadi sambil berteriak minta tolong.
Iba melihat kondisinya, mantan Bupati Purwakarta tersebut meminta rombongan untuk berhenti. Dia mengecek kondisi Samsul dan langsung membagi tugas kepada pengawal pribadinya.
Untuk diketahui, pengawal tersebut merupakan petugas kepolisian dari Polda Jabar. Mereka mendapatkan tugas untuk mengawal para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur.
“Saya bersama Bang Yasa ditugaskan ke RSUD Cianjur membawa korban. Sementara yang lain bersama Kang Dedi mengejar pelaku,” kata Bripka Iqbal Sukma Purbaya, salah seorang pengawal Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Resmikan Rumah Bebas dari Banjir di Dayeuh Kolot Bandung
Tidak berselang lama, pelaku akhirnya bisa diamankan. Dia diketahui berinisial AS alias Codot, tetangga Samsul sendiri. Berdasarkan penuturannya, aksi pembacokan tersebut dia lakukan karena motif dendam.
Beberapa waktu lalu, AS meminta Samsul untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti di desanya. Ajakan itu dijawab oleh Samsul dengan perkataan kasar. Akibatnya, luapan emosi keduanya tidak mampu ditahan sehingga timbul perkelahiran fisik.
Duel tersebut dimenangkan oleh Samsul. AS harus merelakan giginya tanggal akibat pukulan yang meluncur tepat di depan mulutnya.
“Ingin balas saja Pak. Kemarin dia mukul saya,” singkat AS yang digelandang ke Mapolsek Cibeber, Cianjur.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bantu Warga Cigadung Kota Bandung Miliki Tempat Pemakaman
Sementara itu, Dedi Mulyadi menanggung seluruh biaya pengobatan Samsul di RSUD Cianjur. Dia kini dirawat intensif menyusul tangan kanannya yang hampir putus akibat sabetan golok AS.
“Iya, selama dirawat menjadi tanggung jawab pribadi saya,” kata Dedi saat dikonfirmasi.