Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pemudik Sudah Sampai Terminal Dagsinarga di Gunungkidul

Kompas.com - 11/06/2018, 14:57 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Dagsinarga, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, sudah menerima ribuan pemudik yang sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek. Kondisi lalu lintas di Gunungkidul masih lancar karena belum banyak bus yang sampai.

Kepala UPT Terminal Dagsinarga Wonosari Muh Edy Lestari mengatakan, sampai Minggu (10/6/2018) malam, jumlah pemudik masuk terminal Dagsinarga sebanyak 1.100 orang dengan menggunakan 266 bus baik Antar Kota Antar Propinsi (AKDP) dan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP).

"Memang yang turun di terminal tidak banyak, sebagian besar turun di jalan seperti Patuk, dan Playen," katanya ditemui di kantornya Senin (11/6/2018).

Sebagian besar bus yang masuk sebagian besar merupakan bus carteran mudik gratis yang digelar oleh Kementerian Perhubungan, BUMN, maupun swasta. Total sampai pagi tadi 45 bus carteran untuk membawa pemudik.

Baca juga: Viral Video Kendaraan Pemudik Mogok Lewati Tanjakan 50 Derajat di Tol Salatiga-Kartasura

"Untuk pagi tadi 404 orang yang turun, data ini belum masuk ke data hari ini. Jika ditotal mungkin sudah lebih dari 1500 an orang selama tiga hari terakhir,"imbuhnya.

Edy mengatakan, pihaknya menghimbau agar bus pengangkut pemudik untuk menurunkan penumpangnya di terminal. Hal ini agar memudahkan untuk pemantauan, dan keamanan para pemudik. "Jangan sampai diturunkan di jalanan,"imbuh dia.

Pengelola Teknologi Informasi UPT Terminal Dagsinarga, Bayu Setiawan menambahkan, rata-rata bus jurusan Jabodetabek datang tepat waktu, sekitar dini hari sampai menjelang pagi.

"Sampai saat ini masih lancar sehingga bus yang berangkat dari Jakarta sekitar jam 10 pagi sampai di sini dini hari, yang terakhir sekitar pukul 05.00 WIB. Kalau besok kami belum mengetahui apakah masih lancar atau macet," ucapnya.

DIa mengatakan, pihak terminal sudah mempersiapkan petugas selama 24 jam penuh untuk mengantisipasi kedatangan bus yang mengangkut para pemudik.

Baca juga: Siswi SMP Pukul dan Tendang Temannya di Jember karena Salah Paham

 

"Kami bekerja 24 jam, pak Edy (Kepala UPT Terminal) saja baru pagi tadi pulang, siang ini sudah disini lagi,"katanya.

Sementara salah seorang pemudik asal Palembang, Marisa, mengaku memilih bus karena tarifnya lebih terjangkau dibanding transportasi lain.

Meski diakuinya harus lebih lama di perjalanan. Dirinya pulang ke Kecamatan Ponjong bersama seorang anaknya. "Baru pagi tadi datang, dari sana hari Sabtu. Jalannya padat," pungkasnya. 

Kompas TV Antisipasi kendaraan yang tak kuat melintasi jalan alternatif proyek Jembatan Kali Kenteng, petugas tol putar balikkan jenis kendaraan tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com