Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oni, Sang Penjaga Waktu di Masjid Jami' Baiturahman Banyuwangi

Kompas.com - 08/06/2018, 17:30 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Oni Saputra (45) terlihat menekan beberapa tombol di mixer audio yang diletakkan dalam lemari khusus di ruang kecil berukuran 2 x 2 meter.

Ruang kecil tersebut, tersembunyi tepat di samping mimbar imam Masjid Jami' Baiturahman Banyuwangi.

Sehari-hari, Oni menghabiskan banyak waktunya di ruang kecil tersebut sebagai operator Masjid Baiturahman yang mengatur waktu adzan termasuk membunyikan sirine berbuka puasa selama Ramadhan. Dia hanya sesekali pulang ke rumah kostnya.

Aktivitas Oni dimulai pukul 16.00 WIB. Dia akan memastikan semua peralatan sound system di masjid terbesar di Banyuwangi tersebut siap, termasuk untuk pengajian Ngrandu Buko, yang digelar di halaman Masjid Baiturahman setiap jelang berbuka puasa.

Baca juga: Terima Kasih Pak Jokowi, Kami Tak Dihukum Mati di Negeri Orang

 

Ketika waktu menunjukkan kurang 25 menit dari waktu buka berpuasa, Oni dengan sigap memutar qiroah atau pembacaan ayat suci Al Quran.

Dilanjutkan dengan shalawat melalui pengeras suara serta direlay oleh radio komunitas Baiturahman di frekuensi 107,7 FM.

Saat masuk waktu berbuka puasa, Oni yang bertugas menyalakan sirine berbuka puasa.

Tapi sebelumnya dia harus memastikan waktu buka puasa sesuai dengan jadwal shalat digital yang ada di masjid dan juga jadwal resmi yang dikeluarkan pemerintah.

"Saya tidak boleh telat memutar sirine buka puasa, karena banyak masjid dan mushala yang berpatokan dari sini," imbuhnya.

"Belum lagi desa-desa yang memutar dari radio yang relay sirine kita. Nanti jika saya telat maka semua orang akan telat berbuka puasa," ucap Oni sambil tersenyum.

Baca juga: Kenduri dan Long Bambu, Penanda Memasuki Hari ke-21 Ramadhan

Setelah memutar sirine, dia akan  menyiapkan microphone untuk imam masjid. Kemudian dia pindah ke tempat shalat untuk memastikan semua orang siap shalat Maghrib berjamaah.

"Saya kemudian nekan tombol yang didengar oleh petugas di ruang adzan untuk iqomah. Saya selalu ikut shalat berjamaah lima waktu di masjid sini," jelas Oni.

Lelaki berkacamata tersebut memiliki tempat shalat khusus yaitu di depan pintu kecil yang bisa diakses menuju ke ruang operator.

Menurut Oni, jika ada gangguan sound system, dia bisa langsung menuju ke ruang operator dengan cepat tanpa harus melewati orang yang sedang shalat.

Aktivitas Oni sebagai operator sound system di Masjid Jami' Baiturahma sudah dia lakoni hampir 11 tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com