YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ada satu tradisi unik dalam rangka bulan Ramadhan yang kerap dilakukan di Pesantren Al Mumtaz, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta.
Namanya bermain sepak bola api.
Aktivitas ini tak hanya soal keseruan bermain sepak bola, tetapi para santri juga diharapkan bisa belajar mengelola api di dalam diri masing-masing.
Sebelum bermain, puluhan santri biasanya dikumpulkan di aula pesantren untuk menerima penjelasan tentang sepak bola api oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Mumtaz, Mohamad Khoeron Marzuki. Di sana, santri sudah dibagi menjadi beberapa tim.
Baca juga: Tradisi Unik Ngabuburit di Madiun, Nonton Kereta Lewat
Setelah itu, mereka diajak untuk menuju ke lapangan yang sudah dipersiapkan di parkiran pesantren.
Parkiran itu disulap menjadi lapangan sepak bola mini berukuran 4x6 meter yang diberikan garis pinggir dari gamping. Ukuran gawang pun hanya kecil selebar 1 meter.
Tak ada ritual khusus sebelum bermain. Mereka hanya diajak berdoa oleh para pengasuh pesantren sambil diberi tahu cara menendang bola yang berasal dari kelapa utuh yang sudah diberikan ramuan khusus agar api tak mudah padam.
Beberapa kelapa utuh sudah dipersiapkan di tiga ember besar yang diletakkan di tengah lapangan. Ratusan santri lainnya antusias menunggu di pinggir lapangan meski dingin menusuk tulang.
Ada dua orang hakim garis dan seorang wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Mereka bermain selama 15 menit. Jika tidak ada pemenang, permainan akan diperpanjang.
Baca juga: 5 Tradisi Unik Ramadhan di Nusantara
Untuk peserta tingkat Madrasah Ibtidaiyah atau setingkat Sekolah Dasar, masing-masing tim terdiri dari 7 orang. Tingkat SMP atau madrasah tsanawiyah masing-masing tim 5 orang. Tak hanya santri laki-laki, namun juga santri wanita ikut serta, mereka terbagi 9 orang untuk setiap timnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.