KEDIRI, KOMPAS.com — Suasana Markas Polres Blitar Kota, Jawa Timur, Kamis (7/6/2018), dijaga ketat aparat. Setiap orang yang masuk diperiksa.
Di bagian gerbang utama, dua personel polisi dengan senjata laras panjang bersiaga. Mereka tidak membiarkan gerbang tersebut terbuka begitu saja.
Situasi keamanan yang ditingkatkan ini bersamaan dengan adanya dugaan pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang dilakukan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi di dalam mapolres tersebut.
Ini membuat belasan awak media yang mencoba mengonfirmasi pemeriksaan itu tertahan di luar gerbang. Mereka hanya bisa memantau perkembangan yang ada dari luar mapolres.
"Sejak semalam kami berada di luar sini," ujar Dedy, jurnalis, Kamis.
Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi penindakan di dua wilayah sekaligus, yakni Kabupaten Tulungagung dan Kota Blitar, sejak Rabu (6/6/2018) petang.
Baca juga: KPK Segel Kantor Wali Kota Blitar
Informasi yang beredar, beberapa orang mulai dari kepala daerah di Blitar dan beberapa pejabat setingkat kepala dinas di Kabupaten Tulungagung dikabarkan turut diamankan dalam operasi itu.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada awak media di Jakarta Rabu malam membenarkan adanya penindakan oleh KPK di dua wilayah di Jawa Timur. Dia menyebut, ada lima orang yang turut diamankan.
Hanya saja, dalam konfirmasinya itu, Febri hanya mengungkapkan kelima orang yang diamankan adalah pejabat kepala dinas dan beberapa orang dari kalangan swasta, serta seseorang yang ada di lokasi, tanpa menyebutkan adanya kepala daerah.
Baca juga: Wakil Wali Kota Blitar Tidak Tahu Keberadaan Wali Kota Samanhudi
Mereka diamankan terkait dugaan korupsi proyek infrastruktur daerah seperti peningkatan jalan dan proyek pembangunan sekolah. Ada uang sekitar Rp 2 miliar yang turut diamankan dalam operasi itu.