Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rumah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer yang Rusak dan Bocor di Mana-mana (5)

Kompas.com - 07/06/2018, 08:03 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Tamu lokal hingga internasional

Sejak resmi dibuka pada 30 April 2006, pada hari Pramoedya meninggal dunia, perpustakaan di rumah warisan keluarga Toer itu ramai dikunjungi, baik oleh tamu lokal maupun internasional.

‎Rumah ini menjadi lokasi rujukan para penggila sastra, mulai dari mahasiswa, dosen, penulis, hingga peneliti. Mereka berdatangan mencari beragam referensi sastra atau sekadar ngobrol dengan Soes dan mengenang Pramoedya Ananta Toer.

"Jadi, tamu datang dari seluruh dunia baik Amerika, Perancis, Bulgaria, Jerman, maupun Asia. Sudah (tamu dari) empat benua yang datang ke sini. Beberapa hari lalu ada juga mahasiswa doktor dari Norwegia menginap tiga hari," kata Soes kepada Kompas.com, Selasa (5/6/2018).

Soes sendiri punya bakat yang sama dengan Pram dalam hal menulis. Mereka sama-sama hobi menulis sejak kecil.‎

Buku-buku Soes yang terkenal antara lain Pram dalam Belenggu, Pram dalam Kelambu, Pram dari Dalam, Pram dalam Tungku, Pram dalam Buku, Semua tentang Pram‎, dan Kompromi. Ada 20 buku yang sudah diterbitkan.

‎‎‎Di antara koleksi ribuan buku yang tersedia di perpustakaan maupun rumah itu, tak satu pun terpajang karya Pram. Hanya buku karya Soes dan sebagainya. Soes mengatakan, buku karya Pram harganya selangit sehingga Soes pun tak mampu untuk mengoleksinya.

Terakhir, buku tetralogi Pulau Buru dilelang Rp 5 juta. Adapun buku berjudul Arus Balik cetakan pertama dijual Rp 14 juta.

‎"Jadi Pram itu pelitnya bukan main. Saya saja disuruh beli. Siapa yang mau beli. Duit dari mana coba," tuturnya terkekeh.‎

Soes adalah potret orang yang berpendidikan tinggi, namun kehidupannya amat sangat sederhana. Dia tak punya ponsel. Fasilitas rumah cuma televisi usang.

"Sudah sejak dulu saya tidak memegang HP. Menonton tivi juga jarang sekali," ujarnya.‎

Rumah warisan Toer Bersaudara begitu berarti bagi Soes dan Pram. Dahulu Pram berencana akan meremajakan bangunan rumahnya. Halaman akan disempurnakan dan rumah akan dibangun menjadi tingkat tiga.

"P‎ram sudah sedia uang puluhan juta waktu itu. Hanya saja hal itu kandas‎ karena berselisih paham dengan saudara-saudara lain. Pram itu mudah tersinggung. Kalau saya awalnya pindah Blora, sempat juga memperbaiki‎, namun anggaran minim. Penginnya merenovasi lagi, tapi uang memulung, beternak, dan menjual karya buku tak sampai," pungkas Soes.

Bersambung ke halaman tiga: Dijanjikan, segera direvitalisasi pada Agustus 2018...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com