Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus Angkutan Lebaran di Solo Jalani Tes Kesehatan

Kompas.com - 06/06/2018, 12:52 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Puluhan pengemudi bus angkutan Lebaran menjalani pemeriksaan kesehatan di terminal penumpang tipe A Tirtonadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/6/2018).

Pemeriksaan kesehatan ini untuk memastikan bahwa pengemudi bus dalam kondisi sehat dan layak kerja.

Koordinator terminal penumpang tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto menerangkan, bahwa pemeriksaan kesehatan pengemudi bus angkutan Lebaran akan berlangsung hingga Kamis (7/6/2018).

Setiap harinya ada sekitar 50 pengemudi bus, baik angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP) yang menjalani pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: Pastikan Pemudik Aman, Polres Demak Cek Kesehatan Sopir dan Kendaraan

"Secara teknis dan administrasi kita sudah melakukan ramp check (pemeriksaan kelaikan kendaraan) armada bus angkutan Lebaran. Demi kepentingan keselamatan penumpang maka perlu juga pengemudi bus kita periksa kesehatannya," kata Joko, di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Dalam pemeriksaan kesehatan ini, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta dan kepolisian.

Jika hasilnya ada pengemudi bus yang terindikasi menggunakan narkoba, maka pengemudi bus tersebut untuk sementara akan diistirahatkan. Supaya tidak membahayakan penumpang pada saat arus mudik dan balik Lebaran.

"Nanti rekomendasi dari dokternya. Ini layak dan ini tidak layak. Ini perlu diistirahat, ya kita istirahatkan," ungkap dia.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Surakarta Dwi Martiastuti mengungkapkan, pemeriksaan kesehatan meliputi tes kesehatan dan wawancara.

Baca juga: Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran, Dishub Ramp Check 4 PO Bus di Solo

Tes wawancara untuk mengetahui apakah kondisi pengemudi bus tersebut mengantuk, lelah atau sedang mengkonsumsi obat-obatan dan minuman keras (miras).

Dari sisi kesehatan, lanjut Dwi para pengemudi bus menjalani pemeriksaan berupa pengecekan kondisi kadar gula darah, tensi darah, obat-obatan terlarang dan tes buta warna.

"Kalau kondisinya layak dengan catatan tensi darahnya yang tinggi, memakai narkoba atau alkohol ada rekomendasi sendiri," jelas dia.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, sebagian besar pengemudi bus mengalami tekanan darah tinggi, kelelahan dan kecapekan. Tekanan darah tinggi tersebut disebabkan karena berbagai faktor, di antaranya adalah pola hidup yang tidak sehat.

Baca juga: Angkutan Lebaran, 25.000 Bus Diprediksi Masuk Terminal Tirtonadi Solo

Kompas TV 13 dari total 16 korban kecelakaan maut di Tanjakan Emen yang selamat kini masih dirawat di RSUD Tangerang Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com