Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Anaknya Ditegur, Pria Ini Bacok Ayahnya Sendiri

Kompas.com - 06/06/2018, 12:09 WIB
Syarifudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Tak terima anaknya ditegur, R (43), seorang warga Desa Nunggi, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tega membacok ayah kandungnya sendiri, Arsyad (70), dengan sebilah parang. 

Diketahui, ayah kandung R ini menegur anak R terkait soal uang. 

Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota Ipda Suratno mengatakan, R diduga nekat melakukan perbuatan itu lantaran tak terima korban menegur anak perempuannya yang sedang kesal dan marah gara-gara kehilangan uang.

Aksi penganiayan terhadap orantua kandung itu terjadi pada Selasa (5/6/2018) sekitar pukul 14.00 WITA.

“Aksi penganiayaan itu terjadi di halaman rumah korban. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka cukup serius,” ungkap Suratno, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Kisah Seorang Napi Teroris yang Gagal Ledakkan Bom karena Wanita Berjilbab

“Korban menegur cucunya untuk tidak ribut-ribut (karena uangnya hilang). Korban merasa tidak enak didengar tetangga sekitar. Apalagi sekarang bulan puasa,” lanjut Suratno.

Karena tidak terima anaknya ditegur, R langsung turun dari rumah panggungnya. Dengan membawa senjata tajam jenis parang, pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan berhasil membacok orangtuanya sendiri.

Menurut Suratno, pelaku menyerang ayahnya secara membabi buta. Akibatnya, korban langsung terjatuh dan bersimbah darah.

“Pelaku membacok ayahnya secara berulang-ulang, sehingga korban juga mengalami patah tulang dibagian pergelangan tangan kiri,” tuturnya

Korban yang mengalami luka bacok akhirnya dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Sementara itu, pelaku berhasil diamankan oleh Polsek Wera.

“Pelaku sudah kami amankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

Baca juga: Terinspirasi Film Porno, Seorang Ayah Hamili Anak Kandungnya

Kompas TV Pihak Kepolisian Sektor Cibadak belum bisa memberikan keterangan resmi, karena langsung melakukan pengejaran kepada para pelaku yang diduga masih di bawah umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com