Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Tanda-tanda Sakit Stroke, Pak Edy Rahmayadi Sehat..."

Kompas.com - 05/06/2018, 18:28 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kabar miring terkait kondisi kesehatan calon gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali menerpa.

Setelah pada Selasa (29/5/2018) lalu Edy dikabarkan mengalami stroke, hari ini kabar yang sama kembali menerpa. Bahkan santer terdengar kalau umrah-nya Edy pada 17 sampai 25 Mei 2018 lalu adalah bohong.

Menanggapi kabar miring ini, Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) Sugiat Santoso yang dikonfirmasi via ponsel membantah kembali.

Baca juga: Dibantah, Kabar Cagub Sumut Edy Rahmayadi Alami Stroke

Sugiat mengaku baru sama bersama Edy melaksanakan shalat dzuhur di Masjid Al Jihad, Medan.

"Tak ada tanda-tanda sakit. Pak Edy terlihat sangat sehat, senang dan asyik bercengkrama dengan jemaah masjid," katanya, Selasa (5/6/2018).

Dia mengaku heran karena isu dan informasi hoaks seperti ini gencar disebarkan jelang Pilkada Sumut pada 27 Juni 2018 mendatang.

"Dan itu tidak substansi, macam tak ada lagi isu yang mau disebarkan pihak lawan. Sepanjang yang saya ketahui dan lihat sendiri, Pak Edy sehat," tuturnya.

Terkait pernyataan Ketua Bidang Organisasi DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia Sumatera Bagian Utara (AMPHURI Sumbagut), Ade Darmawan yang juga tim pemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat- Sihar Sitorus bahwa Edy tidak umrah melainkan berobat ke Malaysia. Hal ini berdasarkan pengacekan nomor paspor dan nama depan di Kedutaan Besar Saudi Arabia, tidak ditemukan nama Edy Rahmayadi.

"Memang ini yang jadi persoalan di kita, Pak Edy itu kalau urusan ibadah tak mau dipublikasikan. Misalnya saat diminta shalat subuh berjamaah di beberapa masjid, dia enggan melakukannya karena baginya urusan ibadah adalah urusan privacy individu dengan Tuhan-nya," ucap Sugiat.

"Agak lain kita tengok Pak Edy dalam konteks beribadah. Dia enggak mau urusan ibadah dipolitisir untuk kepentingan politik, takut dia pahalanya tak sampai. Sama seperti soal umrah itu. Cemana lagi mau dibilang, karakternya seperti itu, kalau urusan ibadah. Tidak mau diganggu gugat untuk kepentingan apapun. Kalau ada yang klaim travel ini-travel itu, nanti timbul fitnah lagi," sambungnya.

Baca juga: Kisah Soesilo Toer Dituding PKI, Jadi Pemulung Lalu Bangun Perpustakaan untuk Sang Kakak (2)

Tapi kata Edy, lanjut Sugiat, kalau difitnah maka pahala yang memfitnah akan menjadi pahala yang difitnah.

"Jadi dobel keuntungannya. Pokoknya sampai hari ini Pak Edy sehat-sehat saja. Masyarakat bisa lihat sendiri, begitu sampai Medan, dia langsung ke Stadion Teladan menyaksikan pertandingan PSMS dengan Arema. Begitu juga dengan pertemuan-pertemuan lain yang dihadiri publik, Pak Edy sehat-sehat saja," tegasnya.

Pria yang juga Ketua KNPI Sumut ini mengungkapkan, menjelang 27 Juni, eskalasi makin tinggi. Tim Eramas sudah menyampaikan kepada basis pendukung baik dari relawan, partai dan kelompok masyarakat bahwa Edy-Musa Rajekshah alias Ijek ingin menang bermartabat. Untuk itu, para pendukung diminta menjauh dari informasi hoaks, fitnah dan hal-hal yang dilarang.

"Kedepankan fakta, kami tidak akan pernah memfitnah, menyebarkan hoaks kepada lawan kami karena itu tidak sehat bagi demokrasi. Kami berharap, jelang 27 Juni keadaan dan situasi tetap kondusif," ucapnya.

Baca juga: Ribuan Ikan Koi Tiba-tiba Muncul di Sungai di Tulungagung, Warga Heboh Menjala

Terkait elektabilitas, kata Sugiat, berdasarkan lima lembaga survei dan hasil kajian internal lembaga menyatakan jarak Eramas sudah jauh meninggalkan pasangan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss).

"Intervalnya sudah 15 persen. Dimanapun, tidak akan pernah fitnah atau hoaks akan menghancurkan lawan, malah sebaliknya meninggikan. Dimanapun dan untuk siapa pun..." pungkas Sugiat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com