Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2018, 13:15 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Sebuah contoh positif ditunjukkan oleh Fatir, salah satu narapidana (napi) penghuni Lapas Kelas II B Polewali, di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Dia memanfaatkan waktu senggang menjelang berbuka puasa dengan kegiatan kreatif yang menghasilkan pundi rupiah, yakni membuat kaligrafi

Saat Kompas.com berkesempatan menjenguknya pada Jumat (1/6/2018), Fatir tengah sibuk bergulat membuat kaligrafi dengan bahan kertas bekas. 

Apa yang dilakukan Fatir bukanlah sekadar iseng, namun untuk memenuhi pesanan kaligrafi yang melonjak sepanjang Ramadhan.

Jika biasanya dia hanya menerima order 10 kaligrafi per bulan, maka khusus Ramadhan naik hingga 30 kaligrafi. Tidak tanggung-tanggung, nilai satu buah karya Fatir bisa mencapai jutaan rupiah per unit. 

Baca juga: Kapolsek Terpental Ditabrak Pengendara Motor Saat Razia, Ini Kronologinya

Fatir merupakan terpidana untuk sebuah kasus kriminal. Walaupun dipenjara dalam waktu beberapa lama, namun kreativitas dan jiwa seninya masih tetap bertumbuh.

Menurut dia, pesanan kaligrafi bahkan datang dari luar Sulawesi Barat seperti dari Kalimantan. 

Lonjakan permintaan kaligrafi ini terjadi lantaran pada Ramadhan, banyak orang menghias rumahnya dengan kaligrafi agar terlihat cantik saat Lebaran. 

"Alhamdulillah, berkah juga pak. Selama Ramadhan banyak yang pesan, sudah ada 30 orang." kata Fatir.

Fatir memeragakan proses melukis kaligrafi di Lapas kelas II B Polewali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jumat (1/6/2018). Pada Ramadhan, pesanan kaligrafinya naik hingga 30 pesanan. KOMPAS.com/JUNAEDI Fatir memeragakan proses melukis kaligrafi di Lapas kelas II B Polewali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jumat (1/6/2018). Pada Ramadhan, pesanan kaligrafinya naik hingga 30 pesanan.

Dia menceritakan, untuk membuat satu kaligrafi dibutuhkan waktu dua hingga tiga hari. Proses pembuatannya terbilang rumit.

Awalnya koran-koran bekas di rendam air hingga menjadi bubur kertas, kemudian dicampur lem, dan pasir sebelum direkatkan ke kanvas yang sudah disediakan sebelumnya.

Untuk membuat sebuah lukisan kaligrafi islam yang cantik dan indah, pelukis harus membuat terlebih dahulu polanya. Kemudian bahan yang sudah dicampur tadi direkatkan ke media kanvas atau bingkai yang sudah disiapkan sebelumnya.

"Kaligrafi yang saya buat, terbuat dari dua bahan yakni koran bekas dan pasir. Tapi yang paling laris adalah kaligrafi yang terbuat dari koran," tutur alumni perguruan tinggi negeri ternama di Yogyakarta ini.

Baca juga: THR Cair, Bank BUMN Layani Penukaran Uang Baru Secara Gratis

 

Menurut dia, banyak pembesuk napi lain yang tertarik pada kaligrafinya dan kemudian memesan kepadanya. Dari sinilah rejeki Fatir terus mengalir. 

Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga lebih dari Rp 1 juta per kaligrafi, tergantung dari besar dan varian modelnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com