"Beberapa suporter, baik Jakmania maupun Bonek (suporter Persebaya) terluka lemparan batu," tutur Sahat.
Baca juga: Lawan Persija Batal, Persebaya Merasa Paling Dirugikan
Lalu kerusuhan kembali terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Akibatnya, beberapa anggota PS TNI Rakyat (Tira) terluka. Para anggota TNI ini terkena lemparan batu saat berkoordinasi persiapan laga.
"Dua mobil Avanza warna silver nopol B yang diparkir di sebelah barat ruang VVIP juga menjadi sasaran amuk massa mengalami kerusakan. Kemudian pukul 12.30 WIB tawuran suporter berhasil dikendalikan," ucapnya.
Media Officer PS Tira, Nandang Permana mengatakan, sejumlah peralatan dirampas sepeti bola sepak, telepon seluler, dan tripod.
"Lebih dari dua jam kami harus menunggu bentrokan reda," ungkapnya.
Saat pulang pun, para suporter masih berbuat ulah. Kali ini terjadi di Jalan Imogiri Timur, Yogyakarta sekitar Terminal Bus Giwangan.
Mereka memenuhi bahu jalan. Tak hanya itu, dua orang suporter diamankan karena memaksa mengambil sepeda motor warga hingga akhirnya diamankan polisi.
Musuh Bebuyutan
Bupati Bantul Suharsono menyesalkan peristiwa tersebut.
"Saya ditelpon Wali Kota (Surabaya), ternyata itu memang musuh bebuyutan. Gak akan saya kasih izin kalau musuh bebuyutan. Sepak bola kan untuk menghibur rakyat," ungkapnya.
Dia mengatakan, tim lain yang akan pinjam stadion untuk menggelar pertandingan kandang masih diizinkan.
Namun pertandingan yang memiliki sejarah bentrokan yang sama seperti Persija-Persebaya dipastikan tidak akan diizinkan sewa stadion.
"Jika tidak ada jaminan dari Panpel dan juga masyarakat Bantul resah tetap akan kita tolak," ungkapnya.
Suharsono berharap, suporter yang datang ke Stadion Sultan Agung untuk mendukung timnya, tertib dan tidak menimbulkan kerusahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.