Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Sepeda Motor yang Selalu Diminati, Bagaimana dengan Tahun Ini?

Kompas.com - 04/06/2018, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comMudik yang menjadi agenda tahunan para perantau untuk kembali ke kampung halamannya dilakukan dengan berbagai macam cara.

Kendaraan pribadi atau transportasi umum biasanya menjadi pilihan.  

Banyak pertimbangan yang membuat pemudik memutuskan transportasi apa yang akan mereka gunakan.

Keterbatasan kuota dan minimnya interkoneksi kendaraan umum di daerah membuat para pemudik lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Baca juga: Selama Masa Mudik, Sepeda Motor Paling Banyak Terlibat Kecelakaan

Selain roda empat, beberapa tahun terakhir, mudik dengan menggunakan sepeda motor menjadi primadona.

Ada beberapa alasan yang mendasari, seperti pertimbangan waktu, biaya, dan mobilitas selama di kampung halaman.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Diminati

Pada 2014, jumlah sepeda motor yang digunakan untuk mudik sebanyak 1,4 juta unit.

Pada 2015, jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat, yakni 2,5 juta unit.

Angkanya semakin melonjak pada 2016 yang mencapai 5,6 juta unit, dan kembali meningkat pada 2017 menjadi 6,4 juta unit.

Diperkirakan, jumlah ini akan kembali meningkat pada musim mudik 2018 menjadi 8,5 juta unit sepeda motor yang digunakan sebagai kendaraan mudik.

Peningkatan jumlah pemudik sepeda motor itu dibarengi dengan meningkatnya jumlah kepemilikan sepeda bermotor dari tahun ke tahun.

Dari data statistik Kementerian Perhubungan tahun 2016, jumlah sepeda motor yang ada di Indonesia mencapai 106.538.948 unit.

Peningkatan kepemilikan sepeda motor ini terjadi karena mudahnya akses kredit kendaraan bermotor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com