Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Petulo dan Laklak, Jajanan Khas Ramadhan dari Banyuwangi

Kompas.com - 03/06/2018, 10:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Petulo dan laklak menjadi jajanan khas bulan Ramadhan yang sering dicari warga Banyuwangi, Jawa Timur.

Rasanya yang dominan manis cocok dikonsumsi saat berbuka puasa.

Salah seorang pembuat petulo dan laklak di Banyuwangi adalah Maslika (42), warga Jalan Progo, Banyuwangi.

Baca juga: 70 Santri Berprestasi Disebar hingga ke Amerika Selama Ramadhan

Perempuan yang akrab disapa Ika tersebut bisa membuat 1.200 petulo dan laklak dalam satu hari.

"Petulo ini ada juga yang menyebutnya putu mayang, kalau laklak ini sebutan masyarakat Banyuwangi untuk serabi kuah. Untuk kuah atau juruh saya menggunakan santan dan gula jawa tanpa menggunakan pemanis buatan. Pernah pakai santan sama gula pasir, tetapi enggak ada yang suka," kata Ika kepada Kompas.com, Minggu (3/6/2018).

Cara membuat petulo

Proses pembuatan petulo dimulai dari beras yang direndam semalaman.

Selanjutnya beras dikupas kulitnya hingga menjadi tepung beras dan dikukus hingga setengah jam.

Petulo yang siap dikemas untuk makanan takjil KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Petulo yang siap dikemas untuk makanan takjil
"Baru kemudian diuleni hingga kalis. Setelah dingin, baru diberi pewarna makanan warna hijau, merah, dan putih, kemudian dicetak," ujarnya. 

Baca juga: 4 Hal Ini Dapat Diajarkan pada Anak Saat Ramadhan

Proses penyetakan petulo dimulai pukul 03.00 agar jajanan tersebut masih hangat saat dibeli pelanggan.

Kepada Kompas.com, Ika menunjukkan cara mencetak petulo.

"Adonan diletakkan di talenan kayu dan alatnya ini didorong di atas adonan. Nanti adonan keluar dari lubang-lubang ini kayak mie. Setelah dirasa cukup, baru ditaruh di atas daun pisang dan dikukus lagi sekitar 15 menit. Saya punya 8 alat ini yang saya pesan khusus karena enggak ada yang jual," kata Ika.

Baca juga: Bulan Ramadhan, Kunjungan ke Shopee Capai 465 Juta

Petulo yang dibuat Ika hanya bertahan 24 jam.

Meski demikian, petulo yang dibuat Ika tetap lembut dan tidak mengeras saat mendingin.

Pembuatan laklak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com