Bom dirakit di kampus
Nandang mengatakan, ketiga pelaku ternyata sudah satu bulan tinggal di kawasan kampus sambil merakit bom tersebut. Polisi, lanjut Nandang, sudah memantau aktivitas mereka selama di sana.
"Kami sudah tau pergerakan mereka. Rencananya mau gerebek hari Jumat (1/6/2018), namun waktunya belum pas. Jadi kita gerebek Sabtu sore," ujar Nandang.
Dia menjelaskan, satu dari tiga pelaku yang memiliki keahlian merakit bom, yakni ZA.
"Si ZA ini jurusan pariwisata. Dia punya keahlian rakit bom. Dia juga mengajarkan membuat bom melalui Instagram," kata Nandang.
Baca juga: Tradisi Unik Ngabuburit di Madiun, Nonton Kereta Lewat
Saat ini, ketiga terduga teroris masih diperiksa oleh Polda Riau dan Densus 88. Mereka ditempatkan di sebuah ruangan khusus.
"Sudah ditangani Tim Satgas yang baru kami bentuk. Pengembangan kami lakukan bersama Densus," kata Nandang.
Nandang juga menegaskan alasan polisi membawa senjata laras panjang ke dalam kawasan kampus.
"Berkaitan penggerebekan di kampus menggunakan senjata laras panjang, karena yang digerebek bukan pencuri ayam. Tapi, salah satu bentuk kejahatan extraordinary atau kejahatan yang sangat meresahkan bangsa-bangsa di dunia ini," tutur Nandang.
Bersambung ke halaman 3: Rektor heran, tidak ada yang mencurigakan...