Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Rumah Pengasingan Soekarno di Ende Jadi Aspirasi bagi Anak Muda

Kompas.com - 02/06/2018, 07:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, rumah pengasingan Presiden Soekarno di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus jadi aspirasi bagi anak muda di seluruh Indonesia.

Karena itu, kata Tjahjo, rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, itu harus dilestarikan

Lanjut Tjahjo, seluruh anak sekolah juga wajib melihat secara detail dan mengetahui sejarah dan rumah perenungan tempat Bung Karno tinggal di Ende.

"Walaupun Bung Karno diasingkan, tapi pikirannya terus berjalan untuk bangsa ini," ucap Tjahjo usai meresmikan Patung Soekarno di depan rumah pengasingan itu, Jumat (1/6/2018).

Soekarno yang hebat, lanjut Tjahjo, kemudian dibuang ke Ende oleh Belanda agar pikiran dan intelektual Bapak Proklamator itu mati.

Baca juga: Kenakan Pakaian Adat Ende, Mendagri Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila

Namun saat dibuang di tempat pengasingan itulah, Soekarno justru bangkit dan menggali budaya nasional dengan api semangat yang ada di Ende.

"Justru saat berada di Kabupaten Ende, Soekarno terdorong untuk bisa menyerap keragaman, kebinekaan dan kemajemukan bangsa ini," ucapnya.

Soekarno, kata Tjahjo, pernah diasingkan di Ende dari tahun 1934 hingga 1938.

"Api dan semangat yang ada di Tanah Ende ini, Bung Karno bisa melihat detak dan denyut nafas seluruh nusantara sehingga melahirkan Pancasila," katanya.

Baca juga: Ende, Tempat Soekarno Merenungkan Pancasila

Tjahjo pun mengajak generasi muda agar berani berimajinasi dan mempunyai impian besar seperti yang disebutkan Soekarno terhadap para generasi muda bangsa Indonesia.

Kompas TV Puncak peringatan hari lahir pancasila juga digelar di kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com