Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Lutung Jawa Siap Dilepasliarkan di Kawasan Hutan Lindung Malang

Kompas.com - 01/06/2018, 06:54 WIB
Agie Permadi,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Siang itu, Kamis (31/8/2018) di Stasiun Bandung nampak tiga kotak terbuat dari kayu dengan sejumlah lubang udara di sekitarnya terlihat sedang di kerubungi awak media yang tengah mengambil foto sesuatu didalamnya melalui lubang kotak tersebut.

Saat Kompas.com mendekati, terlihat sebuah tulisan diatas kotak-kotak tersebut, sebuah nama yang dituliskan dengan spidol hitam di masing-masing kotak tersebut.

Nama-nama itu yakni Baum, Asti dan Ikin, tiga nama itu diberikan kepada tiga Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) yang berada dalam kotak tersebut.

Kompas.com pun mencoba mengintip melalui lubang udara kotak tersebut. Terlihat lutung-lutung itu tengah makan-makanan yang telah diberikan keeper the Aspinal Foundation. Lutung itu terlihat tenang sambil mengintip kondisi atmosfer sekitar stasiun Bandung tempat pengiriman barang.

Country Director, The Aspinal Foundation Made Wedana mengatakan bahwa Lutung Jawa ini merupakan salah satu jenis primata endemik Pulau Jawa yang dilindungi undang– undang pemerintah Indonesia.

Sejak tahun 1999, Lutung jawa telah dilindungi dengan Kepmen no. 733/kpts-11/1999 dan telah dimasukkan dalam daftar satwa liar yang menjadi prioritas untuk konservasi oleh Direktorat jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Secara internasional, lutung Jawa telah dikategorikan terancam (Vurnerable) oleh lembaga konservasi dunia IUCN sejak tahun 2008. CITES juga memasukan spesies ini dalam Apendiks II.

Lutung Jawa atau lutung budeng terdiri atas dua sub spesies yaitu Trachypithecus auratus auratus yang biasa ditemukan di Jawa Timur dan Trachyoithecus auratus mauritius yang habitatnya di hutan Jawa Barat dan Banten.

"Perbedaannya terletak pada penampakan rambut pada lutung jawa timur yang memiliki warna hitam dan sedikit silver dipenghujung dan ada pula yang warna orange sedangkan Lutung Jabar berwarna hitam," kata

Menurutnya, populasi lutung Jawa di alam liar belum diketahui jumlah pastinya. Penebangan ilegal dan konservasi hutan serta perburuan menyebabkan primata ini makin berkurang di alam liar.

Melalui pusat rehabilitasi primata yang berlokasi di Patuha, Bandung dan Coantalun, Batu-Malang, pelestarian pun dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Ditjen KSDAE bekerjasama dengan The Aspinall Foundation (TAF) dan Perum Perhutani.

Pusat Rehabilitasi primata Jawa ini sejak tahun 2010 bertujuan untuk menampung dan merehabilitasi satwa primata yang berasal dari kepemilikan dan perdagangan ilegal. Satwa primata tersebut kemudian direhabilitasi untuk kembali dapat beradaptasi dengan perilaku alaminya sebelum dilepas liarkan kembali kehutan tempat habitat asli primata ini hidup.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar) Sustyo Iriono mengatakan bahwa pihaknya bersama The Aspinall Foundation–Indonesia Program (TAF-IP) berkesempatan memindahkan tiga ekor lutung Jawa dari Pusat Rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung menuju Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Cobantalun, Batu-Malang, Jawa Timur dengan menggunakan angkutan kereta api Malabar.

Ketiga primata ini diberangkatkan Kamis (31/5/2018) sekira pukul 15.30 WIB dan sampai di Malang, Jumat (1/6/2018) sekira pukul 07.45 WIB.

Tiga lutung tersebut terdiri dari 2 jantan dan 1 betina, Jantan dewasa berusia 9 tahun bernama Ikin ini merupakan hasil penyerahan sukarela warga Jakarta kepada petugas Dirjen Penegakan Hukum Jabal Nusra Brigadier Elang pada 11 Agustus 2017.

Sedangkan sepasang lagi bernama Baum (jantan) dan Asti (betina) yang usianya diperkirakan 7 tahun, berasal dari penyerahan warga Serang kepada petugas BKSDA pada 27 Oktober 2017.

Pemilik mengaku telah membeli satwa tersebut dari pemburu dikawasan Gunung Bromo sebelum dititip rawat ke TAF-IP lutung bernama Asti dan Baum sempat dirawat oleh Pusat Penyelamatan Satwa Asti, Mega mendung Bogor.

"Ketiganya telah menjalani masa karantina dan pemeriksaan kesehatan serta masa penyesuaian dengan pakan alami," jelasnya.

"Selanjutnya mereka akan ditempatkan dipusat rehabiltasi Lutung jawa di Coban talun untuk menjalani masa rehabilitasi lebih lanjut yaitu penggabungan kelompok untuk kemudian dilepas liarkan dikawasan hutan lindung Kondang merak, Malang Selatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com