Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Surakarta Lebih Senang Jika ASN Mudik Pakai Kendaraan Dinas

Kompas.com - 30/05/2018, 18:25 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengaku akan lebih nyaman apabila kendaraan dinas operasional boleh dibawa pulang untuk mudik Lebaran oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Meskipun demikian, pihaknya tetap akan mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat terhadap penggunaan kendaraan dinas operasional itu.

"Kalau yang dipusat memperbolehkan, ya kita ngikut yang dipusat. Kalau pusat tidak memperbolehkan, ya enggak perlu dibawa," terang Rudy, sapaan akrab Rudyatmo, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/5/2018).

Rudy mengungkapkan, kenyamanan yang dimaksudkan itu adalah apabila kendaraan dinas dibawa ASN maka Pemkot Surakarta tidak kesulitan merawat kendaraan yang jumlahnya mencapai ribuan unit itu.

Pertimbangan lainnya karena tempat untuk mengapelkan kendaraan dinas di balai kota selama cuti libur Lebaran sudah tidak ada dan libur cuti Lebaran yang cukup panjang.

Baca juga: 6 Bulan Lagi, Kendaraan Dinas Risma Diganti dengan Mobil Listrik

"Pertimbangan saya ketika diapelkan di balai kota enggak ada tempatnya sekarang. Karena sudah lebih banyak. Ada ribuan jumlah kendaraan, belum mobilnya," ungkap dia.

Rudy menjelaskan, jika boleh dibawa pulang maka apabila terjadi sesuatu terhadap kendaraan dinas itu maka yang bertanggung jawab adalah ASN yang membawa. Misal terjadi kerusakan terhadap kendaraan maupun kehilangan dan lainnya.

"Tentunya BBM (bahan bakar minyak) dan lain sebagainya tanggung jawab yang membawa. Dari segi keamanan kendaraan itu sendiri tanggung jawab yang membawa," imbuhnya.

Rudy mengungkapkan masih akan membicarakan terkait penggunaan kendaraan dinas operasional tersebut dengan Sekda Kota Surakarta.

"Saya hanya dikebijakan aja, menurut saya lebih baik dibawa pulang. Dengan catatan semua bertanggung jawab. Rusak, hilang tanggung jawab yang bawa," tegas dia.

Baca juga: 1.797 Kendaraan Dinas Pemda Bima Menunggak Pajak

Kompas TV Adapun kedua kepala negara bermain satu set dengan perolehan poin imbang 25-25.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com