"Jika satu Al Quran maka ya 30 buku seperti ini. Satu Juzz satu buku," jelasnya.
Imam sendiri mengaku sudah belajar Al Quran braille sejak masih umur 9 tahun saat tinggal di asrama SLB.
"Saya punya kewajiban besar untuk mengajarkan sedikit ilmu yang saya punya ini untuk teman teman tunanetra yang kondisinya sama dengan dengan saya," jelasnya.
Sementara itu Diah Ayu Triwulan (18), salah satu peserta mengaji, mengaku sengaja belajar mengaji menggunakan huruf braille karena dia mengalami gangguan penglihatan sejak masih usia 5 tahun.
Baca juga: Kisah Painem, Buruh Anyam Tikar yang Tetap Bekerja Meski Alami Stroke dan Mata Buta
"Pas umur 11 tahun sempat operasi katarak dalam. Sekarang sih masih bisa lihat tapi nggak sempurna. Walaupun sudah dibantu kacamata masih susah buat lihat," jelas Ayu.
Selain itu, kemampuan penglihatan Ayu setiap tahun terus menurun sehingga dia memutuskan untuk belajar huruf braille dan Al Quran braille.
"Saya nggak ingin buta total tapi jika kesulitan membaca Al Quran karena kondisi penglihatan saya yang terus menurun, saya masih punya kemampuan membaca huruf braille sehingga bisa terus mengaji," pungkasnya.
Noted : kirim 3 foto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.