Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wine Coffee, Kopi Fermentasi Seharga Rp 2 Juta Per Kilogram

Kompas.com - 30/05/2018, 12:54 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Selain dikenal dengan dodol dan domba, Garut saat ini juga dikenal dengan kopi arabica-nya. Salah satu kopi hasil arabica hasil pengembangan yang dilakukan para petani kopi di Garut adalah Wine Coffe yang merupakan kopi yang diproses lewat fermentasi.

Adalah Aries Sontani, petani kopi Garut yang tinggal di Kampung Daya Mukti Gadog Desa Sirnajaya Kecamatan Pasirwangi yang dikenal dengan produk kopi D'Arffi Kopi.

Aries yang telah menjadi petani dan pengolah kopi sejak tahun 2000 lalu, berhasil mengembangkan fermentasi kopi hingga mempunyai citarasa yang lebih kuat dan khas. Tak aneh jika bubuk kopi fermentasi siap seduh buatannya bisa dihargai Rp 2 juta per kilogram.

Baca juga: Ingin Jadi Kopi Terbaik, Jawa Barat Gunakan Filosofi Luwak

"Setahu saya, belum ada yang membuat kopi fermentasi seperti saya, kalaupun ada prosesnya berbeda, rasanya pun beda," jelas Aries saat ditemui di rumah yang juga pusat pengolahan kopi miliknya, Selasa (29/5/2018) petang.

Saat ini, menurut Aries, Wine Coffee sudah memiliki pasarnya tersendiri yang kebanyakan adalah para pecinta kopi. Wine Coffee sendiri mulai dipasarkan olehnya sejak tahun 2002 lalu. Saat ini, Aries mengaku pasar Wine Coffee buatannya sudah menembus pasar hingga luar negeri meski belum dalam jumlah besar.

"Dari Jepang, Eropa hingga Amerika, awalnya kebanyakan dikenalkan oleh pelanggan saya di Indonesia," kata Aries.

Pelanggan Aries yang kebanyakan para pejabat pemerintah yang memang penikmat kopi. Membawa dan mengenalkan Wine Coffee produksinya hingga akhirnya mereka pesan Wine Coffee.

"Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan juga pernah mengenalkan Wine Coffee saat ada tamu dari 14 negara," katanya.

Baca juga: Cethe dan Munculnya Lukisan dari Kopi

Aries sendiri mengaku kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar akan Wine Coffee. Karena, sampai saat ini dirinya belum bisa memproduksi dalam jumlah besar.

Dalam satu bulan, Aries mengaku hanya bisa memproduksi hingga kopi olahan aneka jenis hingga 1 ton yang semua bahannya adalah kopi arabica yang kebanyakan berasal dari petani kopi di Pasirwangi.

"Prosesnya memang lebih lama untuk Wine Coffee dari mulai kopi dipetik dari pohon sampai jadi kopi siap seduh, bisa lebih tiga bulan karena harus di fermentasi," katanya.

Wine Coffee bisa istimewa menurut Aries karena biji kopi yang digunakan semuanya biji kopi terbaik. Proses seleksi biji kopi dilakukan sejak awal kopi dipetik dari pohon. Biji kopi yang matangnya pas, lalu dibungkus dalam plastik kedap udara untuk proses fermentasi selama lebih dari satu bulan.

Biasanya, kopi yang dalam proses fermentasi akan mengeluarkan air dan bungkus plastik pun menggelembung berisi udara dan air fermentasi.

Setelah di fermentasi dalam bungkusan plastik, kopi tersebut kemudian dijemur hungga kering.

Baca juga: Petani Kopi Gayo yang Selalu dalam Posisi Terimpit

"Dijemurnya harus dengan air yang keluar dari proses fermentasi, jadi air itu terserap kembali dalam biji kopinya hingga benar-benar kering," katanya.

Jika kopi arabica khas Garut dikenal dengan keasamannya yang kuat. Wine Coffee yang merupakan fermentasi dari kopi arabica, memiliki citarasa yang lebih kuat dan pekat. Agar citarasanya lebih muncul, proses penyeduhan dan minumnya pun berbeda.

Wine Coffee, biasanya diseduh dengan air mendidih dengan menggunakan teknik penyeduhan V60 yang menghasilkan kopi tanpa ampas. Biasanya, citarasanya akan langsung terasa kuat jika diminum dengan cara diseruput..

Baca juga: Promosi Pakai Model Nyaris Telanjang, Pemilik Kedai Kopi Terancam Dipenjara

9Kompas TV Pemprov Jawa Barat memberi sarana bagi masyarakat luas untuk mencicipi kopi lokal berkualitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com