Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dolanan Anak hingga Nasionalisme, Topik Mural di Kampung Ini

Kompas.com - 28/05/2018, 19:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Menyusuri Gang Bendon di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri, Jawa Timur, akan tersuguhi aneka gambar mural. Salah satu dan yang menyita perhatian adalah bermacam gambar dolanan tradisional anak.

Mainan tradisional anak seperti egrang, dakon, hingga bethengan itu tergambar apik dengan hasil goresan kuas yang bikin gemes. Aneka gambar mainan tradisional itu tersaji pada beberapa ruas tembok sepanjang lorong gang.

Melihatnya, akan membawa terbang ingatan ke masa lalu di mana mainan-mainan itu masih kerap dimainkan dengan serunya. Ini sekaligus pengingat bagi generasi masa kini bahwa dolanan itu merupakan kekayaan budaya yang sarat makna.

QqGambar dolanan anak itu hanya sekelumit dari mural lainnya yang ada di kawasan itu. Sebab, semakin dalam masuk menyusuri gang yang ada di tengah Kota Kediri itu, akan menemukan aneka gambar mural lainnya.

Baca juga: Memaknai Ajaran Islam Lewat Mural Saat Ramadhan...

Gambar-gambar itu seperti sosok Dewi Sri, Saraswati, Jatayu, Gajahmada maupun tokoh pewayangan lainnya hingga Desa Majapahit akan nampak dengan indahnya menyatu pada dinding.

Selain itu juga juga bisa ditemui sosok duet Proklamator maupun petikan-petikan kalimat bijak dari WS Rendra, Kahlil Gibran, hingga Aristoteles. Sentuhan-sentuhan surealis dan seni kontemporer juga menghiasi.

Gambar-gambar itu menghasilkan pemandangan yang menarik sehingga mampu menyedot perhatian orang. Alhasil kerap ada pengunjung yang datang menikmatinya dan tak lupa berswafoto.

"Gambarnya lucu-lucu dan penuh nilai dan pesan-pesan yang dikandungnya," ujar Isbah, salah seorang pengunjung, Minggu (27/5/2018).

Rupanya kawasan gang tersebut memang sedang berbenah menjadi kawasan artistik dengan mural sebagai mediumnya. Ini adalah upaya lanjutan dan penegasan setelah sebelumnya kawasan itu juga ada mural namun belum begitu masif.

Baca juga: Menyemarakkan Ramadhan dengan Mural Islami di Gang Kecil Ibu Kota

Kali ini mural-mural itu diperbaharui dan dibuat masif. Diperbanyak pula tema-tema yang diusung untuk menegaskannya sebagai kawasan atau Kampung Mural di Kediri.

Dodot F Widodo Putra, salah satu penggagasnya mengungkapkan, setidaknya mural-mural itu mengusung tentang semangat kebudayaan, soal kepahlawanan, relijiusitas, serta nasionalisme dengan ikatan kesatuan dan persatuan.

"Tak lupa juga menyisipkan aksara Jawa agar kita terutama generasi saat ini tetap mengingat asal usulnya," ujar pemuda dari Kediri Mural Movement ini.

Hingga saat ini restoraasi pengerjaan kampung mural itu masih terus berjalan. Untuk menyelesaikan semua itu, menurutnya butuh waktu sekitar 3 minggu.

Baca juga: Lukisan Mural Hiasi Dinding Parapet Sungai Bengawan Solo

Pengerjaannya melibatkan beragam komunitas art street yang ada di Kediri maupun warga Bendon sendiri yang turut berpartisipasi dalam gerakan itu.

Selama pengerjaannya, kata Dodot, juga senantiasa menghormati hak dan ruang bagi pejalan kaki atau aktifitas warga. Oleh sebab itu pengerjaannya sengaja dilakukan pada malam hari.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com