Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dolanan Anak hingga Nasionalisme, Topik Mural di Kampung Ini

Kompas.com - 28/05/2018, 19:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Pengerjaan jam 11 malam sampai subuh agar tidak ganggu aktivitas warga," ujarnya.

Cerita Awal Kampung Mural Kediri

Wilayah Bendon saat ini sudah hampir penuh dengan gambar mural. Capaian ini tentu membawa cerita tersendiri terutama pada awal-awal memulai gerakan itu.

Dodot menceritakan, gerakan ini telah dimulai pada tahun 2016 silam. Berawal dari keisengannya menggambari rumahnya sendiri di wilayah Bendon itu dengan mural batik.

Ia dan salah seorang rekannya Sis Kecik kemudian mencoba untuk mengembangkan luasan mural itu. Namun saat itu belum banyak diterima karena warga masih belum sepenuhnya memahami antara mural dan coretan vandalisme.

Dia bersyukur ada Mbah Man salah satu warga yang berkenan temboknya digambar mural. Kala itu Dodot dan Sis Kecik memutuskan menggambari tembok Mbah Man dengan mural dolanan anak.

"Sebab di rumah Mbah Man itu pusat anak-anak sini bermain," ungkap Dodot.

Hasil mural itu cukup bagus dan mampu memberi warna tersendiri bagi lingkungan. Dari situ kemudian semakin banyak warga lainnya yang terbuka hatinya dengan mengikhlaskan temboknya di mural.

"Ada juga rumah seorang pensiunan tentara kami gambari Garuda. Juga supaya jadi pengingat pentingnya nasionalisme bagi kita semua," kata Dodot.

Selama menjalankan misinya itu, Dodot menambahkan, sudah menghabiskan berkaleng-kaleng cat. Ini tentu membutuhkan banyak biaya. Namun dia dan rekannya mempunyai cara tersendiri menutupnya.

Yaitu dengan cara menyisihkan hasil kerja profesionalnya sebagai perupa untuk membeli cat. Dia memang selalu mencoba secara swadaya mencukupinya dan tidak pernah membebani warga.

Ada juga sumbangan dari pihak lain. Namun itu sifatnya tidak mengikat dan diupayakan tidak berupa uang tunai. Jika ada yang ingin menyumbang, ia kerap memintanya dalam bentuk cat atau perlengkapannya.

Itu menurutnya untuk mempermudah pertanggungjawabannya dan yang paling penting untuk menghindari fitnah. 

Kompas TV Kampung Hijau Tentara adalah inisiatif warga dan dikerjakan oleh seniman mural.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com