Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bangunan di Sebuah SD di Sukabumi Ambruk

Kompas.com - 28/05/2018, 19:08 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua bangunan ruang kelas SD Negeri Perintis B ambruk di Kampung Batulayang, di sekitar PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 8 Cibungur, Desa Damarraja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Beruntung dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa dan cedera. Ambruknya bangunan tahun 2013 itu terjadi sebanyak tiga kali pada Rabu (23/5/2018) malam dan Kamis (24/5/2018) pagi.

"Kejadiannya pada Kamis malam sekitar pukul 21:00 Wib, kami sedang menonton televisi, tiba-tiba mendengar suara benturan keras," aku seorang warga,Atin Sumarna (52) kepada Kompas.com saat menunjukkan bangunan SD ambruk, Senin (28/5/2018) siang.

Awalnya, lanjut dia, mencurigai suara keras itu akibat gempa bumi, namun warga tidak merasakan getaran. Masyarakat yang tinggal di sekitar SD pun langsung pada keluar rumah karena kaget.

Baca juga: Bangunan SD Ambruk Setelah 32 Tahun Tak Direnovasi

"Kami akhirnya mengecek ke sumber suara, dan ternyata ada bangunan SD di bagian belakang ambruk. Satu ambruk yang satunya terancam," tuturnya.

Salah seorang guru SD Perintis, Tuntin Sutinah membenarkan terdapat bangunan yang ambruk di bagian belakang. Bangunan ambruk itu saat ini digunakan sebagai ruang perpustakaan dan ruang praktik.

"Ambruknya sebanyak tiga kali, Rabu malam pukul 21:00 Wib, Kamis subuh dan Kamis pagi sekitar pukul 09:00 Wib," kata Tuntin.

Dia menjelaskan sebelumnya bangunan yang ambruk tersebut digunakan untuk ruang kelas 5 dan 6. Namun karena kondisinya mengkhawatirkan akhirnya ditukar sejak tahun 2017. Bangunan tersebut tergolong baru, sebab baru berdiri pada 2013 silam. 

"Sekarang siswa kelas 5 dan 6 menempati ruang perpustakaan dan ruang serbaguna," jelas dia.

Menurut dia mengenai ambruknya bangunan ruang kelas ini sudah dilaporkan ke Koordinator Pelayanan (Kooryan) Pendidikan Kecamatan Warungkiara.

"Sebelumnya juga saat perpindahan ruangan sudah dilaporkan," ujarnya.

Sejumlah siswa mengharapkan bangunan yang ambruk segera dibangun kembali. Selain itu juga para siswa mengharapkan dibangunkan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Mushola.

"Ya sudah lama khawatir, ingin sekali secepatnya dibangun kembali supaya bagus dan belajar juga tenang," harap Putri Nabila siswa kelas 6 yang mendapatkan tanda setuju teman-temannya yang mendampingi.

Kompas TV Polisi telah memeriksa 21 saksi di antaranya pihak PT Wijaya Karya selaku kontraktor dan pengawas lapangan dari Kementrian Balai Jalooan wilayah 15 Manado.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com