Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Menu Buka Puasa di 2 Pusat Takjil di Kediri

Kompas.com - 26/05/2018, 21:59 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Setiap Ramadhan, merebak pedagang makanan dan minuman yang menggelar lapaknya. Mereka terutama adalah para pedagang takjil atau menu jajanan buka puasa.

Di Kota Kediri, Jawa Timur, terdapat dua titik pusat pedagang takjil yang cukup besar dan terkenal. Yang pertama terletak di Jl Hayam Wuruk dan yang kedua di kawasan Bundaran Sekartaji.

Dua tempat itu kerap menjadi rujukan warga Kediri dalam memilih jajanan takjil. Bahkan selain takjil sebagai pembuka buka puasa, di tempat itu juga menyediakan aneka menu untuk keperluan buka puasa hingga sahur.

Rata-rata pedagang di kedua tempat itu mulai mempersiapkan lapaknya sekitar pukul 14.00 WIB dan akan total melayani pembeli sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka akan bubar jelang shalat tarawih namun tidak sedikit pula yang bertahan hingga malam.

Baca juga: Setiap Ramadhan, Makanan Khas Aceh Ini Diserbu Pembeli

Di Jalan Hayam Wuruk misalnya, terdapat puluhan pedagang takjil dengan aneka macam dagangannya. Mereka menjajakannya melalui lapak-lapak sederhana yang bisa dibongkar-pasang dengan cepat.

Lokasi ini cukup strategis karena posisinya berada di jantung kota sekaligus kawasan pusat perkantoran. Para pedagang berjajar sepanjang 300 meter mulai dari Kediri Mall hingga kawasan Ruko Hayam Wuruk.

Dari sisi akses, juga cukup mudah karena jalur tersebut merupakan jalur satu arah. Para pedagang menempati lapaknya yang berfokus pada sisi kiri jalan.

Setiap sore, pusat takjil ini akan diserbu warga. Pembeli ini tidak hanya pegawai kantoran yang ada di sekitar lokasi namun juga masyarakat umum yang secara khusus datang berbelanja.

"Dari toko mampir dulu ke sini belanja takjil karena tidak sempat masak," ujar Maryati, seorang pegawai toko yang membeli takjil, Sabtu (26/5/2018).

Baca juga: Bubur Suro, Hidangan Khas Ramadhan Warga Palembang

Sedangkan para pedagang datang dari berbagai kalangan, biasanya adalah para pedagang makanan yang biasanya menggelar dagangannya di pasar hingga para pedagang dadakan selama Ramadhan. Pedagang jenis ini biasanya adalah pelajar dan mahasiswa hingga pegiat komunitas.

"Lumayan untuk nambah uang saku sekaligus mengisi waktu," ujar Zakiya, seorang mahasiswi yang menggelar lapak takjil berupa aneka minuman dingin ini.

Begitu juga dengan pusat takjil Bundaran Sekartaji. Pusat takjil ini tepat berada pada sisi timur bundaran yang terdapat air mancurnya.

Jika pusat takjil Hayam Wuruk berada di timur Sungai Brantas, pusat takjil Bundaran Sekartaji melayani warga masyarakat yang berada di kawasan barat Sungai Brantas.

Bagi warga, pusat takjil itu cukup membantu. Apalagi jika di rumah, tidak sempat memasak atau sekedar ingin pilihan takjil yang beragam. Sehingga pusat takjil tentu menjadi pilihannya.

"Soal harga juga cukup terjangkau," ujar Rahman, seorang pengunjung pusat takjil.

Hanya saja kondisi itu tentu membawa dampak lain, misalnya kemacetan dan kerawanan keamanan. Atas hal ini, nampak beberapa polisi sudah berjaga di sekitar lokasi. 

Kompas TV Yang membedakan bubur ini dengan bubur ayam lainnya adalah bumbu khas Aceh yang dicampurkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com