Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sampai 1 Jam, 15.000 Pincuk Sego Boranan Gratis Ludes Diserbu Warga

Kompas.com - 26/05/2018, 21:20 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com – Sebanyak 15 ribu sajian sego boranan yang disajikan secara gratis dalam festival sego boranan di Alun-alun Lamongan, Sabtu (26/5/2018) sore, langsung ludes diserbu pengunjung tak kurang dari satu jam.

Warga terlihat tampak antusias untuk mendapatkan sajian kuliner khas Lamongan tersebut, meski harus berebut untuk bisa mendapatkan giliran dilayani sang pedagang lebih dulu.

Panitia sendiri menghadirkan sebanyak 150 pedagang, dengan setiap pedagang diminta menyiapkan 100 pincuk sajian sego boranan.

“Lumayan dapat sego boranan gratis, sebab saya memang suka sekali dengan sego boranan. Nggak apa-apa juga harus berdesakan dengan pengunjung yang lain,” ujar salah seorang pengunjung, Imam Subari (43), Sabtu (26/5/2018).

Pengunjung memang harus bersabar dalam mendapatkan keinginan mereka menyantap kuliner khas Lamongan tersebut, lantaran panitia memang baru memperbolehkan setiap pedagang melayani pengunjung menjelang adzan maghrib.

Baca juga: Sego Boranan Gratis Bakal Disajikan sebagai Takjil di Alun-alun Lamongan

“Saya sudah datang sejak jam 15.30 WIB, tapi baru dapatnya jelang buka puasa. Karena memang tadi panitia baru memperbolehkan pedagang melayani sego boranan ini mulai sekitar 16.30 WIB. Alhamdulillah, semua pengunjung saya lihat juga kebagian semua kok,” ucap pengunjung yang lain, Siti Rofiah (38).

Pemkab Lamongan sendiri sengaja menggelar festival tersebut, selain untuk lebih mempopulerkan sego boranan sebagai kuliner khas Lamongan, juga dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan ke-449.

“Ini juga sebagai bagian dari upaya Pemkab Lamongan untuk bisa melestarikan serta mempopulerkan sajian khas daerah. Karena selain soto Lamongan, sego boranan juga asli Lamongan,” tutur Kepala Bagian Humas Pemkab Lamongan, Agus Hendrawan.

Para pengunjung berebut untuk minta dilayani sego boranan lebih dulu, sebagai makanan berbuka puasa.KOMPAS.com / Hamzah Para pengunjung berebut untuk minta dilayani sego boranan lebih dulu, sebagai makanan berbuka puasa.

Berbeda dengan soto Lamongan yang sudah dikenal masyarakat luas, sego boranan memang masih belum terlalu dikenal orang.

Padahal, sego boranan memiliki keunikan. Selain sudah dijual berpuluh-puluh tahun, kuliner ini juga hanya dijual di Lamongan. Meski dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penjual sego boranan sudah mulai menjajakan keluar Lamongan.

“Tapi itupun masih sebatas di beberapa kota tetangga, sehingga sego boranan masih belum terkenal luas seperti soto Lamongan,” kata dia.

Baca juga: Kisah Soto Lamongan Menaklukkan Jakarta

Sementara Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, pihaknya sengaja ingin memperkenalkan sego boranan kepada masyarakat luas. Dengan demikian, selain soto Lamongan, sego boranan juga akan semakin dikenal masyarakat luas sebagai kuliner khas dari Lamongan.

“Saya sudah komunikasikan dengan Dinas terkait, supaya sesegera mungkin sego boranan ini untuk dipatenkan. Karena jangan sampai, sego boranan yang selama ini berasal Lamongan diakui oleh kota lain,” tutur Fadeli.

Kompas TV Warga di Kendal, Jawa Tengah, punya kudapan unik. Warga menyebutnya dengan “telur mimi”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com