Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Temindung dalam Kenangan, Sering Banjir hingga Tempat Anak-anak Main Bola...

Kompas.com - 26/05/2018, 14:36 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bandar Udara Temindung di Samarinda, Kalimantan Timur, kini tinggal kenangan.

Pada 23 Mei 2018, operasional bandara ini resmi dihentikan, setelah 44 tahun.

Kini, Samarinda punya bandara baru yang lebih megah, Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, yang telah diresmikan pada Kamis (24/5/2018).

Sebelum berdirinya Bandara APT Pranoto, Samarinda merupakan satu-satunya ibu kota provinsi yang masih memiliki bandar udara kelas perintis dengan landasan pacu hanya 950 meter.

Dan, lokasinya tepat berada di jantung kota. 

Sejarah Temindung

Kisah Bandara Temindung dimulai pada November 1973.

Saat itu, Pemerintah Daerah Kalimantan Timur bersama PT Pelita Air Service bekerja sama membangun sebuah lapangan terbang di Samarinda dengan kontruksi beralaskan plat besi.

Baca juga: Akhirnya Warga Samarinda Punya Bandara Baru dan Megah

Kemudian, pada 24 Juli 1974, Dirjen Perhubungan Udara meresmikannya dengan nama Pelabuhan Udara Temindung.

Beberapa bulan beroperasi, Bandara Temindung sempat ditutup pada 16 September-5 Oktober 1974 karena lapangan udaranya terendam air pasang.

Kian hari, kondisi bandara semakin tidak memungkinkan dan hanya dapat didarati satu penerbangan per hari. 

Akhirnya, pada 13 November 1974, Bandara Temindung ditutup.

Setelah penutupan ini, pemerintah melakukan perbaikan darurat untuk beberapa kali pendaratan khusus.

Pada 13 Desember 1974, diadakan pembongkaran plat besi dan dilanjutkan dengan pembuatan pelabuhan udara yang permanen dengan proyek peningkatan.

Baca juga: Bandara APT Pranoto Siap Gantikan Bandara Temindung Samarinda

Biaya untuk pembangunan didapatkan dari APBD 1974/1975 sebesar Rp 150 juta dan APBD 1975/1976 sebesar Rp 120 juta.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com