Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Bripda Andri, Anak Tukang Cuci yang Kini Jadi Polisi

Kompas.com - 26/05/2018, 10:55 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjuangan dan jalan panjang harus dilalui Andri, anak seorang tukang cuci di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Dua kali gagal mencoba peruntungan, kini ia berhasil menjadi seorang polisi dengan pangkat Bripda.

Hanya keyakinan bahwa tak ada perjuangan yang sia-sia menjadi penyemangat Andri.

Dibesarkan ibu

Andri lahir di Pangkalpinang, 9 November 1996. Saat Andri berusia 9 tahun, ayahnya meninggal dunia.

Ia pun dibesarkan oleh ibunya yang bekerja sebagai buruh cuci harian. Untuk biaya sekolah, selain dari penghasilan ibunya, kakak Andri juga turut membiayai.

Andri bersama ibunya, Iriana.Dok. Pribadi Andri bersama ibunya, Iriana.
Setiap pulang sekolah, Andri membantu kakaknya berjualan buah.

Sejak SMP, ia juga bekerja sebagai badut yang mengisi acara ulang tahun anak-anak.

"Pada saat SMP kelas 2, saya mulai bekerja diajak teman saya untuk dekorasi ultah anak-anak sekaligus menjadi badutnya," kata Andri kepada Kompas.com, Jumat (25/5/2018) siang.

Upah yang didapatkan dari menjadi seorang badut, digunakan Andri untuk membeli buku dan biaya transportasi ke sekolah.

Saat SMA, ia bekerja sebagai penjaga konter sebuah toko pulsa. 

Perjuangan untuk menjadi seorang polisi juga tak dilaluinya dengan mudah.

Andri pernah dua kali gagal saat mengikuti tes, sebelum akhirnya lolos pada 2017 dan dilantik pada Maret 2018.

Ia belajar secara mandiri dari buku-buku bersama temannya. Selain itu, Andri melatih fisiknya dengan berolahraga setiap hari.

Dengan profesi yang diraihnya kini, Andri ingin mengubah keadaan keluarga dan membahagiakan orangtuanya, serta mengabdi untuk masyarakat. 

"Saya ingin membantu orangtua. Sebagai anggota Polri wajib mengabdi kepada masyarakat dan bangsa Indonesia," ujar dia.

Andri mengatakan, yang menguatkannya selama ini adalah restu ibu dan tak kenal putus asa.

"Jangan pernah putus asa dan jangan pernah merasa gagal. Tetap semangat untuk berjuang. Karena, semua itu butuh usaha dan doa. Yang paling penting doa restu orangtua kita," kata Andri.

Saat ini, Andri bertugas di Kepolisian Daerah Bangka Belitung.

Kompas TV Sejumlah orang ditangkap karena diduga menyebar berita bohong dan ujaran kebencian terkait aksi terorisme yang terjadi belakangan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com