Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Merapi Waspada, Warga Lereng Aktifkan Ronda Malam

Kompas.com - 25/05/2018, 23:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Masyarakat Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mulai mengaktifkan kegiatan ronda malam sebagai bagian kesiapsiagaan menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi.

"Setiap desa sudah mengaktifkan ronda malam, dilakukan oleh warga, relawan dan organisai pengurangan risiko bencana (OPRP). Tujuan agar masyarakat lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Kepala Desa Krinjing, Ismail, Jumat (25/5/2018).

Seperti diketahui, sekitar sepekan ini Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas ditandai dengan beberapa letusan freatik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaa Geologi (BPPTKG) pun telah menaikkan status dari normal menjadi waspada sejak Senin (21/5/2018) lalu.

Desa ini terletak sekitar 6-7 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan masuk kawasan Rawan Bencana (KRB) III, sehingga dinilai paling rawan terdampak jika erupsi sewaktu-waktu terjadi. Desa Krinjing terdiri dari 10 dusun dengan jumlah penduduk mencapai 2.198 jiwa.

"Pada letusan pertama pada Jumat, 11 Mei 2018 lalu, kami sempat cemas, tapi selanjutnya kami sudah lebih tenang tapi tetap waspada," katanya.

Baca juga: Cerita Pelajar Lereng Merapi: Menginap di Sekolah Karena Cemas Merapi Meletus

Pihaknya telah melakukan koordinasi, baik di tingkat kabupaten maupun desa untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi terkait aktivitas Gunung Merapi.

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan perangkat Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, sebagai desa penyangga atau tempat pengungsian warga Desa Krinjing.

"Kami sudah punya sister village (desa bersaudara) dengan Desa Deyangan. Kalau harus mengungsi kami sudah paham ke arah mana. Kami sudah bersilaturahmi dengan perangkat desa setempat. Pada erupsi (Merapi) 2010, warga kami juga mengungsi di sana," papar Ismail.

Baca juga: Erupsi Merapi Diperkirakan Efusif, Bukan Eksplosif Seperti Tahun 2010

Ismail mengakui, keberadaan atau pola sister village ini lebih menguntungkan warga sebagai korban bencana. Lokasi pengungsian dinilai lebih layak, nyaman, pendidikan anak tetap terpenuhi dan menambah persaudaraan dengan warga Desa Deyangan sendiri.

Kompas TV Satu hari pasca-erupsi kondisi Gunung Merapi relatif stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com