Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahun-tahun Hidup di Tepi Jalan, Mbah Daplon Akhirnya Dibawa ke Panti Jompo Cilacap

Kompas.com - 24/05/2018, 17:29 WIB
Iqbal Fahmi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Seorang tuna wisma berusia lanjut, bernama Mbah Daplon dievakuasi oleh petugas Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dari dalam tendanya di tepi Jalan Ahmad Yani, Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (24/5/2018).

Sempat menolak untuk dievakuasi, Mbah Daplon akhirnya menyerah dan pasrah ketika diangkut petugas ke Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia ‘Dewanata’ Cilacap.

Perangkat Desa Sikampuh, Asep Nurahman mengatakan, sudah lebih dari setahun, Mbah Daplon menetap di bahu jalan protokol tersebut. Hidup sebatang kara, setiap malam kakek yang berusia sekitar 80 tahun itu hanya tidur beralas rumput, berselimut plastik terpal dan beratap langit.

“Warga sekitar merasa kasihan, sudah berkali-kali dibujuk untuk diantar pulang, tapi dia bilang enggak punya rumah, dari kecil hidup di jalan,” katanya.

Karena ngotot untuk tetap tinggal di tepi jalan, akhirnya warga sekitar berinisiatif untuk membangunkan sebuah tenda mungil untuk Mbah Daplon. Namun bukannya ditinggali, Mbah Daplon justru tetap memilih tidur di luar tenda dengan berselimut plastik terpal.

Baca juga: Demi Hibur Penghuni Lansia, Panti Jompo Sewa Penari Tiang

“Tiap hari ada saja pengendara yang lewat ngasih nasi, roti, uangnya juga banyak dikasih sama orang,” ujar Asep.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Sunarti mengatakan, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) sudah berkali-kali mendatangi lokasi. Segala upaya prefentif telah dilakukan demi membujuk Mbah Daplon untuk tinggal di panti jompo.

“Mbah Daplon sudah nyaman, soalnya setiap hari dikasih makanan sama orang lewat,” katanya.

Kisah Mbah Daplon akhirnya viral dan menjadi perhatian setelah seseorang menunggah fotonya di media sosial. Hingga akhirnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menurunkan petugas untuk mengevakuasi yang bersangkutan ke panti jompo.

Kepala Seksi Bimbingan Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia ‘Dewanata’ Cilacap, Eko Agus Kurniawan mengatakan, sesampainya di panti, Mbah Daplon langsung dimandikan dan dipotong rambut. Namun demikian, Mbah Daplon masih sulit untuk diajak berkomunikasi dan lebih banyak diam di kamar.

Baca juga: Menolak Keluar dari Panti Jompo, Nenek 93 Tahun Diborgol dan Dipenjara

“Sementara kami masih menduga Mbah Daplon tidak mengalami ganguan psikotik. Perilakunya juga tidak agresif, diajak ngobrol nyambung, cuma hemat bicara,” jelasnya.

Mbah Daplon rencananya akan tetap tinggal di panti hingga petugas dapat mengidentifikasi latar belakang dan mengembalikan kepada keluarganya. Mbah Daplon ditempatkan di Wisma Bhisma, dan tidur dengan satu teman sekamar.

“Biasanya rata-rata 1 bulan tinggal di panti, setelah kita lakukan pendekatan dan asesmen, baru mau terbuka,” pungkasnya.

Cilacap kawasan pembuangan PGOT

Fenomena Mbah Daplon, seorang tuna wisma berusia lanjut yang bertahun-tahun hidup di tepi Jalan Ahmad Yani, Desa Sikampuh, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah menjadi perhatian banyak pihak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com