Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada 63.000 Penduduk Miskin di Kendal yang Bergantung Subsisi

Kompas.com - 24/05/2018, 15:51 WIB
Slamet Priyatin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Data penduduk miskin di Kabupaten Kendal mencapai 63.000 orang menurut Dinas Sosial (Dinsos) setempat.

Penduduk miskin ini merupakan mereka yang berhak mendapatkan bantuan pangan nontunai (BPNT) dari Kementerian Sosial sebesar Rp 110.000 per orang. Penyaluran BPNT ini setiap tanggal 25 setiap bulan. 

Dari bantuan program BPNT itu, penerima manfaat harus membelanjakannya dalam bentuk kebutuhan bahan pokok berupa beras dan telur di warung-warung yang sudah ditunjuk oleh bank penyalur.

Bank penyalur bertugas merekrut setiap warung-warung penjual beras dan telur, sehingga keluarga penerima manfaat dapat membelanjakan uang BPNT di warung-warung tersebut. 

Baca juga: Dana Bantuan Warga Miskin Jangan Dipotong dengan Alasan Apapun...

Di Kendal, ada 84 toko yang tersebar di 20 kecamatan, yang sudah bekerja sama untuk melayani penerima BPNT.

 

Penyerahan BPNT itu dilakukan oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Panji Ruky, di Aula Kecamatan Patebon, Kamis (24/5/2018). Hadir dalam acara itu Bupati Kendal Mirna Annisa dan Kepala Dinas Sosial Kendal Kun Cahyadi, dan pejabat lainnya. 

Salah satu penerima BPNT, Sabari (74), warga Lanji Patebon Kendal Jawa Trngah ini, mengaku senang mendapatkan bantuan tersebut. Dia dan istrinya sudah tidak bisa bekerja dan tidak mempunyai anak.

Untuk memenuhi kebutuhan harian, istrinya menerima jasa mengasuh anak dari tetangga. Sabari, berharap pemerintah juga memberikan uang untuk kesehatan. Sebab, meski dia dan istri punya kartu sehat, tapi kalau sakit tidak mempunyaj uang untuk ongkos ke Puskesmas.

“Berobatnya gratis. Tapi ke Puskesmas atau ke rumah sakitnya kami tidak punya uang,” ujarnya.

Baca juga: Atasi Kemiskinan, Ganjar-Yasin Andalkan Pelatihan, Modal, dan Pendampingan

Warga Patebon lain, Rohana (60), mengaku kalau dirinya pernah menerima bantuan dari pemerintah berupa beras. Tapi hanya 3 kali, dan setelah itu tidak pernah. Padahal bantuan beras tersebut, sangat ia butuhkan.

“Saya tidak kerja, suami saya juga,” tambahnya.

Menurut Rohana, bantuan Rp 110.000 per bulan dari pemerintah untuk beli beras sangat bermanfaat. Ia berharap bantuan itu akan terus dilakukan sebab masyarakat yang membutuhkan seperti dirinya, masih banyak.

Bupati Kendal Mirna Annisa berharap agar jumlah warga miskin di daerahnya akan terus menyusut. Dia juga berharap agar BPNT ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin bagi warga yang membutuhkan.

Mirna meminta kepada Dinas Sosial untuk melakukan validasi warga miskin di Kendal, sehingga penerima BPNT benar-benar yang berhak. “Mungkin penerimanya bisa berkurang,” ujarnya. 

Baca juga: Di Kediri, Warga Miskin yang Sakit Tak Perlu Repot, Dokter Akan Datang ke Rumah

 

Kompas TV Beberapa petani merasa malu, karena sebagai penyangga beras nasional, raskin yang dinikmati warga miskin justru kualitasnya buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com