MAGELANG, KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.
Warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III pun siap jika harus mengungsi ke tempat aman.
Suraji (36), warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mengaku sudah mengemas barang-barang penting yang harus dibawa ketika mengungsi.
Barang-barang tersebut meliputi dokumen penting seperti KTP, ijazah, akte kelahiran, surat nikah, lalu pakaian, dan lainnya.
"Surat-surat penting itu sudah kami kemas dalam satu wadah, jadi kalau cepat-cepat ngungsi bisa langsung dibawa, nggak bingung nyari-nyari lagi," ujar Suraji di temui di rumahnya, Rabu (23/5/2018) sore.
Baca juga: Merapi Kembali Meletus, Terdengar Suara Gemuruh dan Hujan Pasir
Suraji mengaku sempat khawatir ketika gunung api ini bergejolak pada Jumat, 11 Mei 2018.
Warga beberapa kali mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran jika terjadi letusan yang kerap disebut freatik itu.
Namun warga masih bertahan karena tidak ada ancaman yang signifikan. Warga masih melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Sejauh ini tidak ada apa-apa, hanya hujan abu tipis saja, kami biasa saja. Pokoknya nunggu instruksi pemerintah kalau disuruh ngungsi ya ngungsi," katanya.
"Kami sudah menyiapkan apa saja yang harus dibawa bila sewaktu-waktu harus mengungsi. Antara lain surat-surat berharga, pakaian seperlunya dan lainnya," kata Basir.
Baca juga: Apa Penyebab Seringnya Letusan Freatik Merapi?
Jika ada proses evakuasi, sambung Basir, sebagian besar warga sudah lebih mandiri dibanding bencana erupsi 2010 silam.
Bahkan kendaraan mereka dalam kondisi siap lari apabila situasi sudah darurat.
"Jadi kunci mobil atau motor harus ada di posisinya, tidak usah dilepas. Demikian juga arah kendaraan harus diparkir menghadap jalan evakuasi, kalau darurat bisa langsung lari," ungkapnya.
Sister Village