Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tempat Evakuasi Akhir Disiapkan untuk Tampung Pengungsi Merapi

Kompas.com - 24/05/2018, 05:33 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Magelang menyiapkan 17 Tempat Evakuasi Akhir (TEA) untuk menampung warga jika sewaktu-waktu Gunung Merapi erupsi.

TEA ini tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah tersebut.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Didik Wahyu Nugroho mengaku, petugas sudah mengecek untuk memastikan TEA siap digunakan.

"Kami sudah cek, sekalian bersih-bersih di beberapa TEA agar siap digunakan bila sewaktu-waktu warga mengungsi," kata Didik di kantornya, Rabu (23/5/2018).

Secara umum, sambung Didik, kondisi TEA sudah baik. Hanya saja masih perlu perbaikan sistem sanitasi, air bersih, kebutuhan dapur umum, dan sedikit perbaikan bangunan TEA.

Baca juga: Merapi Kembali Meletus, Terdengar Suara Gemuruh dan Hujan Pasir

"Desa-desa yang ketempatan TEA sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan kekurangan tersebut, termasuk sumber airnya," ujar Didik.

Selain TEA, Pemkab menyiapkan 11 Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yakni di Kecamatan Dukun, Srumbung, dan Sawangan.

TES ini sebagai tempat penampungan warga yang terdampak letusan freatik Gunung Merapi. Dampak letusan ini berbeda dengan letusan magmatik.

"Ancaman letusan freatik tidak terlalu luas. Hujan abu yang mengguyur paling jauh sekitar 7 kilometer saja, sehingga yang diperlukan adalah TES," tutur Didik.

Seperti diketahui, sepekan terakhir gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY ini terus menunjukkan peningkatan aktivitas.

Baca juga: Apa Penyebab Seringnya Letusan Freatik Merapi?

 

BPPTKG Yogyakarta pun menaikkan status dari normal ke waspada pada Senin (21/5/2018) malam.

BPBD Kabupaten Magelang terus memberikan sosialisasi kepada warga di sekitar Gunung Merapi. Mereka diberi pemahaman apa dan bagaimana bila sewaktu-waktu Merapi meletus.

Kepala Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Ismail menuturkan, sejauh ini warga masih kondusif dan belum ada yang mengungsi.

Menurut Ismail, mayoritas warga sudah memiliki kesadaran terhadap mitigasi bencana. Warga berswadaya menyiapkan kendaraan dan sarana lainnya.

"Warga memang sempat panik saat ada letusan freatik pertama kali, 11 Mei 2018 lalu. Tapi setelah itu sudah mulai terbiasa, tapi tetap diminta waspada," katanya.

Ismail menambahkan, sosialiasi tentang kondisi Merapi terus dilakukan.

Relawan-relawan desa dan organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB) juga sudah siap siaga membantu pemerintah dalam melakukan evakuasi warga. 

Kompas TV Gunung merapi mengalami letusan freatik. Saat ini status gunung merapi berada di level waspada, sebagian warga telah mengungsi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com