Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Merapi Dapat Menyebabkan Pergerakan Satwa di Taman Nasional

Kompas.com - 23/05/2018, 17:00 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Merapi beberapa hari terakhir dimungkinkan dapat menyebabkan pergerakan satwa dari wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menuju lokasi yang dianggap aman.

Oleh sebab itu, pihak Taman Nasional Gunung Merapi mengimbau kepada masyarakat agar bersikap bijaksana menyikapi pergerakan satwa yang dimungkinkan melewati sawah, perkebunan maupun pemukiman.

Imbauan kepada masyarakat ini disampaikan melalui surat edaran resmi yang dikeluarkan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) pada 22 Mei 2018.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Ammy Nurwati saat dikonfirmasi membenarkan edaran tersebut. Dia menyampaikan bahwa TNGM merupakan tempat hidup atau habitat bagi satwa dan tumbuhan yang dilindungi.

Baca juga: Pantau Merapi, BPPTKG Berharap Ada Tanda-tanda Migrasi Magma

"Berkenaan dengan hal tersebut, kami menghimbau kepada masyarakat sekitar kawasan TNGM, apabila menjumpai pergerakan satwa yang diduga dari kawasan taman nasional, agar dapat menyikapi dengan bijaksana," kata dia, Rabu (23/5/2018). 

Sementara itu, Koordinator Search and Rescue (SAR) Linmas Kaliurang Kiswanta mengungkapkan, sampai dengan saat ini belum terpantau adanya laporan dari warga di sekitar Kaliurang maupun lereng Merapi wilayah lain yang melihat satwa turun.

"Warga belum ada laporan dari warga mengenai pergerakan satwa," bebernya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali meletus pada Rabu (23/053/2018) pukul 13.49 WIB. Letusan Merapi kali ini juga merupakan letusan freatik dengan durasi 2 menit. 

Informasi ini disampaikan BPPTKG melalui akun Twitter @BPPTKG pada pukul 13.59 WIB. 

Letusan freatik Merapi terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGN) Babadan. Namun kolom letusan tidak teramati dari semua Pos PGN.

Baca juga: Pukul 13.49 WIB, Gunung Merapi Kembali Meletus Selama 2 Menit

 

Letusan freatik pada pukul 13.49 WIB ini menjadi letusan kedua Merapi yang terjadi pada Rabu ini.

Sebelumnya Gunung Merapi meletus freatik pada pukul 03.31 WIB dengan durasi 4 menit dan tinggi Kolom 2.000 meter. 

Sebagai informasi, letusan jenis freatik terjadi karena adanya pemanasan air yang terjebak di dalam gunung hingga menjadi uap panas.

Akumulasi uap panas yang terus meningkat itu menekan dan menyebabkan letusan.

Kompas TV Sempat terdengar beberapa kali gemuruh dari wilayah Kaliurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com