Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Harus Ada Perlindungan Bagi Pekerja Informal di Hari Tua

Kompas.com - 23/05/2018, 09:36 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengemukakan program asuransi hari tua bagi warga tak mampu, terutama pekerja informal di Jawa Barat.

Program ini mutlak diperlukan, apalagi setelah ia bertemu dengan Ernah (62), pemulung di Kelurahan Teluk Pucung, Kota Bekasi, Selasa (22/5/2018).

Di usia senjanya, Erna masih bekerja untuk menghidupi keluarganya. Apalagi sang suami sudah tak bisa bekerja akibat sakit di usia lanjut.

Ibu empat anak tersebut terpaksa turun memulung supaya bisa mendapatkan makan bagi keluarganya. 

"Suami sudah tak kerja Pak karena sakit. Jadi saya terpaksa bekerja memulung untuk bisa makan keluarga," ujar Ernah kepada Dedi Mulyadi. 

Baca juga: Bawa Kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden, Asyik Dituntut Minta Maaf

Menanggapi hal itu, Dedi mengatakan, sejak awal dirinya menyatakan, perlindungan dan jaminan untuk para pekerja informal di hari tua mereka harus ada.

"Harus ada perlindungan dan jaminan untuk para pekerja informal di hari tua mereka. Pemerintah harus hadir,” tegas Dedi. 

 

Sebab jaminan itu merupakan upaya Negara menjamin kehidupan hari tua para pekerja informal, saat mereka tak mampu bekerja lagi untuk membiayai kehidupannya. 

Secara teknis, asuransi tersebut bisa berupa asuransi kesehatan dan jaminan pendidikan untuk anak-anak para pekerja informal.

“Bentuknya bisa jaminan kesehatan khusus pekerja informal. Pendidikan anak-anak mereka juga harus diperhatikan. Ditambah, mereka sangat butuh akses mendapatkan perumahan sebagai kebutuhan keluarganya," tambah dia.

Kegigihan nenek renta itu membuat Dedi meyakini, pemerintah mampu membantu beban hidup warga seperti Ernah. Sistemnya, bisa dikonsolidasikan dengan seluruh stakeholder terkait.

“Harus disegerakan ini, Mak Ernah lain sangat banyak di Jawa Barat. Teknisnya, ada kerja sama pemerintah kabupaten/kota dengan provinsi soal basis data yang kuat. Sehingga program ini bisa tepat sasaran,” tandasnya.

Kompas TV Proyeksi elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat semakin menjauh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com