Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyebaran Meme Rizieq Shihab hingga Anggota DPRD Dihajar Massa

Kompas.com - 23/05/2018, 08:35 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com — Pengeroyokan terhadap anggota DPRD Karawang, Hitler Nababan, karena mengunggah meme mantan Ketua MPR RI Amien Rais dan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berawal meme di grup Whatsapp Banggar DPRD.

Sekitar satu bulan lalu, Hitler yang juga bendahara Fraksi Partai Demokrat DPRD Karawang menggunggah meme tersebut di grup Whatsapp Badan Anggaran (Banggar) DPRD Karawang.

Meme itu menggambarkan Amien Rais berboncengan dengan Rizieq Shihab menggunakan kompresor berkenalpot. Pada meme itu, Rizieq Shihab menggunakan pakaian yang tak seperti biasa.

Dari screenshoot pesan WA grup Banggar yang  beredar di Kalangan wartawan, Hitler menambahkan kalimat "pesawat pengintai".

Baca juga: Gara-gara Meme Rizieq Shihab dan Amien Rais, Anggota DPRD Babak Belur Dihajar Massa

 

Kiriman tersebut juga dikomentari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Karawang Danu Hamidi. "Karawang buatlah sejuk," tulis Danu Hamidi.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Karawang Pendi Anwar menyebut, beberapa menit setelah mengunggah, Hitler sudah mengklarifikasi dan memohon maaf.

"Bahkan, sebagai ketua Fraksi Partai Demokrat saya sudah memohon maaf secara langsung kepada seluruh anggota grup dan sahabat PAN (Partai Amanat Nasional)," katanya.

Dua hari lalu, meme tersebut beredar di media publik dan menjadi perbincangan hangat.

Keberatan

Pada Selasa (22/5/2018) siang, massa berkumpul di halaman parkir Gedung DPRD Karawang. Mereka menyayangkan apa yang dilakukan Hitler, apalagi Hitler merupakan wakil rakyat.

"Kami sangat menyayangkan karena beliau (Hitler) adalah seorang anggota DPRD, yang tidak patut menurut saya, mengunggah meme yang seperti itu," ujar Ketua DPD PAN Karawang Bambang Maryono.

"Apalagi, gambar itu adalah seorang yang bagi sebagian besar mungkin menyebut beliau (Amien Rais) orang yang layak dihormati dan tokoh bangsa, mantan Ketua MPR. Termasuk salah satunya Habib Rizieq," tambahnya.

Ia berharap, Hitler menyadari perbuatannya dan meminta maaf kepada masyarakat secara umum.

Baca juga: Anggota DPRD Dihajar Gara-gara Meme Rizieq Shihab, 4 Orang Diamankan Polisi

 

"Bukan hanya kepada yang bersangkutan (Amien Rais dan Rizieq Shihab). Saya mewakili masyarakat umum merasa keberatan dengan unggahan tersebut," ungkapnya.

Salah seorang anggota Forum Masyarakat Karawang (FMK), Yayan Sopian, menilai, apa yang dilakukan Hitler telah menyinggung umat Islam.

Menurutnya, Rizieq dan Amien Rais merupakan tokoh Islam yang disegani umat Islam. Seharusnya, hal itu tidak dilakukan seorang anggota dewan. 

"Alasannya cuma becanda, tapi itu sudah keterlaluan. Apalagi, meme tersebut sudah diketahui umum karena sudah tersebar di mana-mana sehingga bukan lagi grup internal," tuturnya.  

Hitler Dikeroyok

Anggota DPRD Karawang, Ahmad Rifai, berinisiatif menelepon Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Karawang Pendi Anwar.

Ia berniat untuk mempertemukan massa dengan Hitler guna melakukan klarifikasi dan memohon maaf.

Namun, saat Ahmad Rifai dan Hitler tiba di Ruang Muspida Gedung Paripurna DPRD Karawang, massa merangsek masuk dan memukuli Hitler. Akibatnya, Hitler luka di wajah hingga babak belur.

Diamankan Polisi

Polisi mengamankan empat orang atas peristiwa tersebut untuk penyelidikan.

"Empat orang kami amankan. Sementara masih kami selidiki," ujar Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya.

Slamet mengatakan, polisi tengah mendalami perkara meme yang diunggah Hitler. "Ada atau tidaknya unsur penghinaan dalam penyebaran meme, akan kami dalami lebih lanjut," katanya.

Hingga Selasa (22/5/2018) malam, polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan.

"Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan dalam rangka penyidikan," ujar Kasat Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng.

Sanksi

Hingga kini, Hitler Nababan belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Karawang Pendi Anwar akan melaporkan peristiwa tersebut kepada Ketua DPC Partai Demokrat Karawang.

"Soal sanksi nanti kami rapatkan dengan petinggi partai. Karena di partai (Demokrat) ada majelis tinggi, majelis pertimbangan, dan dewan pakar," ujar Pendi.

Pendi mengakui, Selasa (22/5/2018), pihaknya belum sempat meminta maaf secara terbuka lantaran situasi belum memungkinkan.

"Akan tetapi, hari ini atau besok akan tetap kami lakukan," tutupnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, Ketua DPC Demokrat Karawang Cellica Nurrachadiana yang juga Bupati Karawang, Rabu (23/5/2018) siang ini, akan mempertemukan kedua belah pihak untuk berdialog.

Kompas TV Amien membicarakan tentang pertemuan alumni 212 dengan Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com