Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Berstatus Waspada, Penambangan Pasir Ditutup Sementara

Kompas.com - 23/05/2018, 06:30 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Aktivitas penambangan pasir di lereng Gunung Merapi dihentikan sementara setelah status gunung dinaikkan menjadi Waspada, Senin (21/5/2018), pukul 23.00 WIB.

Masyarakat hanya boleh beraktivitas maksimal radius 2-3 kilometer dari puncak gunung sesuai instruksi Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG).

"Sesuai yang sudah diinstruksikan, kalau statusnya meningkat sebaiknya tidak melakukan aktivitas tersebut karena membahayakan," kata Penjabat sementara (Pjs) Bupati Magelang Tavip Suriyanto, Selasa (22/5/2018) sore.

Tavip tidak memungkiri masih ada beberapa truk pasir yang masih lalu lalang di area lereng Merapi.

Baca juga: Gara-gara Kabar Hoaks, Warga Serbu Pos Pemantauan Gunung Merapi

 

Karena itu, pihaknya terus berkomunikasi dan koordinasi dengan BPPTKG dan pemerintah desa setempat supaya terus memantau perkembangan kondisi Merapi.

Sekretaris Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Jumar menyatakan, penambangan galian c (pasir dan batu) di kawasan Merapi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Lalu lalang truk pasir di jalan desa menuju area penambangan sudah tak seramai hari-hari biasanya.

"Hanya beberapa saja yang lewat mengangkut pasir, tetapi mengambil dari depo-depo yang ada di Desa Kemiren, tidak langsung dari area penambangan," kata Jumar.

Aktivitas penambangan terbanyak ada di Sungai Bebeng wilayah Desa Kemiren yang letaknya sekitar 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Para penambang manual itu mayoritas adalah warga luar Desa Kemiren.

Baca juga: Nostalgia: Kisah Saechani, Penjaga Merapi yang Pernah Disangka Sudah Mati

Jumar menambahkan, sejauh ini warga desa yang berjarak 5 kilometer dari puncak masih beraktivitas seperti biasa meski Merapi berstatus waspada.

Namun warga sudah siap siaga jika sewaktu-waktu harus mengungsi.

Salah satu pemilik depo pasir di Desa Kemiren, Warsidi, membenarkan tidak ada penambangan pasir sejak Senin (21//5/2018) malam.

Sebelumnya, depo miliknya dipasok tiga truk dari Sungai Bebeng. Namun saat ini tidak ada sama sekali.

"Kami tidak berani memaksakan untuk mendapatkan pasokan pasir, kalau melanggar nanti malah berisiko, dan memang kondisi Merapi sedang tidak memungkinkan juga," ujarnya.

Warsidi berharap, status Merapi segera kembali normal sehingga para penambang bisa beraktivitas lagi karena sudah menjadi mata pencaharian mereka. 

Kompas TV Saat ini status gunung merapi berada di level waspada, sebagian warga telah mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com