Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2018, 18:33 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG,KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah menerapkan pola desa bersaudara (sister village) sebagai pola mitigasi bencana erupsi gunung Merapi.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Magelang Tavip Supriyanto, menyebutkan 16 dari 19 desa yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Merapi sudah menjadi desa bersaudara.

“Masyarakat di desa tersebut sudah aktif melakukan langkah mitigasi bencana. Ketika terjadi kenaikan status aktivitas Merapi maka mereka bisa lansung ke titik kumpul yang telah ditunjuk,” jelas Tavib, disela pemantauan di Pos Pemantau Gunung Merapi di Dusun Ngepos,Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung, Selasa (22/5/2018).

Baca juga: Warga Mengungsi karena Teringat Erupsi Gunung Merapi 2010

Pihaknya berharap pola yang sudah dibangun ini bisa berfungsi dengan baik, karena masyarakat sudah dilatih bagaimana menghadapi bencana khususnya erupsi Merapi.

Tavip menuturkan sejauh ini belum ada masyarakat di wilayahnya yang mengungsi setelah status aktivitas gunung Merapi naik menjadi “waspada”, Senin (21/5/2018) malam.

“Tidak ada yang mengungsi. Semalam memang ada warga Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, yang hampir mau mengungsi karena menerima informasi-informasi yang belum jelas,” ungkapnya.

Pemerintah daerah setempat terus melakukan koordinasi dengan Balai Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Geologi (BPPTKG) untuk mengatisipasi dampak erupsi merapi.

Baca juga: [HOAKS] Video Viral Letusan Gunung Merapi

“Bagaimana memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi Merapi, yang bisa menjelaskan adalah BPPTKG Yogyakarta, kita selalu berkomunikasi, supaya kawan-kawan di lapangan bisa menjelaskan kepada masyarakat untuk waspada, mengikuti petunjuk dari petugas,” paparnya.

Beberapa langkah antisipatif yang sudah dilakukan Pemkab Magelang antara lain dengan menyiapakn relawan yang disebar di semua titik rawan, membagikan masker, hingga membuka media center.

Di sisi lain, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Magelang untuk mengecek sejumlah jalur evakuasi yang sudah rusak.

Sementara itu, petugas Pos Pemantauan Gunung Merapi di Dusun Ngepos, Heru Suprawoko, menjelaskan aktivitas gunung Merapi terpantau masih landai, sekitar pukul 11.00 WIB.

Dia menjelaskan letusan freatik terakhir terjadi pukul 01.47 WIB dengan durasi sekitar 10 menit. Sempat terjadi hujan abu tipis di sekitarnya.

“Sampai siang ini landai, hujan abu tipis sekitar satu jam saja. Sementara angin cukup kencang ke arah barat (wilayah Magelang),” jelasnya.

Kompas TV Pasca letusan freatik Gunung Merapi aktivitas warga di lereng Merapi sudah kembali normal.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Regional
Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Regional
Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Regional
Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Regional
Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Regional
Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com