Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uu Sebut Pendidikan Karakter Solusi Atasi Radikalisasi dan Terorisme

Kompas.com - 22/05/2018, 10:59 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Barat nomor urut 1 Uu Ruzhanul Ulum menilai rendahnya pemahaman agama menjadi penyebab utama munculnya terorisme di Tanah Air.

Menurut dia, jika dikaji dan dipahami dengan baik, nilai-nilai keagamaan sangat bertentangan dengan paham yang dianut kelompok teroris. 

“Ini menandakan adanya pemahaman agama yang keliru dari para teroris. Semua agama termasuk Islam tidak ada yang mengajarkan aksi-aksi teror," kata Uu melalui ponselnya, Selasa (21/5/2018).

Uu menambahkan, fenomena ini terjadi karena pelaku tidak memahami agama dengan baik.

"Mereka tahunya sepotong-sepotong. Dari bodoh enggak naik-naik, pintar ya enggak nyampai kalau sepotong-sepotong," jelasnya.

Baca juga: Uu Ruzhanul: Sah-sah Saja, Asyik Bawa Kaus 2019 Ganti Presiden di Debat

Karena itu, Uu menilai, masyarakat harus diberi pendidikan karakter yang baik agar bisa menerima pemahaman tentang nilai-nilai agama yang baik dan utuh.

"Pendidikan karakter identik dengan akhlak. Akhlak identik dengan keimanan dan ketakwaan. Jadi, adanya radikalisme dan terorisme ini solusinya kuatkan pendidikan karakter yang digembar-gemborkan Pak Jokowi," tuturnya.

Pemberian pendidikan karakter yang baik, lanjut Uu, hanya bisa dilakukan dengan memperbanyak pendidikan keagamaan khususnya pada generasi muda.

Menurut dia, selama ini siswa sekolah kurang mendapatkan pendidikan tentang agama.

"Harus ada pendidikan keagamaan tambahan. Harus ada pendidikan agama di luar sekolah. Bukan hanya muslim, tapi semuanya," akunya.

Baca juga: Bawa Kaus 2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden, Asyik Dituntut Minta Maaf

Uu mengaku sudah menerapkan hal ini selama menjabat Bupati Tasikmalaya sejak 2010 hingga saat ini.

Dia mengklaim, berbagai program bisa direalisasikan seperti ajengan atau ustaz masuk sekolah mulai dari SD hingga SMA/SMK, wajib belajar diniyah, dan maghrib mengaji.

Selain itu, siswa muslim mengikuti program Pesantren Ramadhan setiap bulan suci puasa.

"Jadi anak-anak di bulan puasa ini tidak sekolah. Pendidikan agama yang dimajukan melalui Pesantren Ramadhan. Bahkan mereka mondok di pesantren," katanya.

Agar semua hal ini bisa terwujud di setiap daerah, Uu berharap semua tingkatan pemerintah harus memiliki komitmen yang baik terutama dari sisi penganggaran.

"Pemerintah harus membiayai. Jangan hanya slogan dalam visi misi atau debat kandidat," pungkasnya.

Kompas TV Proyeksi elektabilitas para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat semakin menjauh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com