Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD: Jumlah Pengungsi Gunung Merapi Tadi Malam 1.522 Orang

Kompas.com - 22/05/2018, 06:57 WIB
Reni Susanti

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Status Gunung Merapi dinaikan dari aktif normal menjadi Waspada. Warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi dievakuasi untuk mengungsi.

"Jumlah pengungsi Gunung Merapi tadi malam 1.522," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana melalui sambungan telepon, Selasa (22/5/2018).

Biwara menjelaskan, ada sembilan tempat pengungsian yang disediakan, yakni Balai Desa Glagaharjo, Balai Desa Baru Argomulyo, PNPM Glagaharjo, SD Tritis (dr Turgo ke Tritis).

Kemudian Ngepring Purwobinangun (titik kumpul simpang 4 Ngepring), Kaliurang Timur, Balai Desa Umbulharjo, Balai Desa Wonokerto, dan terakhir Sindu Martani.

"Kalau pagi ini, pengungsi pada pulang dulu," ungkapnya.

Baca juga: Status Gunung Merapi Dinaikkan Jadi Waspada

Biwara mengatakan, 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB, BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari normal ke waspada. Pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang, dan tidak panik.

Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa serta mengantisipasi hujan abu di sekitar Gunung Merapi.

Sejumlah tindakan, sambung Biwara, telah dilakukan. Yakni mengevakuasi warga di lereng Merapi ke barak-barak pengungsian yang sudah dipersiapkan.

Kemudian mendistribuskan logistik kepada masyarakat di Barak Pengungsian, memantau situasi dan kondisi di wilayah lereng Merapi sebelah Timur, Tengah, dan Barat.

Baca juga: Status Gunung Merapi Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas pada Radius 3 Km

Lalu warga relawan dan petugas melakukan kegiatan ronda malam di beberapa wilayah di lereng Merapi, sekaligus menenangkan dan memberi rasa aman kepada warga.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan TRC BPBD DIY dengan BPPTKG, BPBD Sleman, Pos Aju SAR DIY dan pemangku kepentingan di wilayah lereng Merapi.

Kompas TV Gunung Merapi di Yogyakarta kembali mengeluarkan letusan freatik hari ini (21/5). Letusan freatik terjadi dua kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com