Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Empuknya Jok Mobil Mewah Tak Membuat Ibu Sadar Banyak Jalan Rusak di Karawang"

Kompas.com - 21/05/2018, 19:55 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ikatan Mahasiswa Karawang (Imaka) membuat surat terbuka melalui akun Instagram @baladrakyat untuk Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Berikut isi surat terbuka tersebut:

[SURAT TERBUKA]
Yth. Bupati Karawang - @cellicanurrachadiana

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam ta'dzim. Salam sejahtera untuk rakyat Karawang.

Apa kabar ibu Bupati. Semoga Ibu dalam keadaan sehat wal afiyat. Serta selalu dilimpahkan rahmat dan hidayah dari Alloh Swt.

Bu, apakah ibu tahu dan sadar bahwa rakyat sedang tidak dalam keadaan nyaman?
Semoga ibu menyadari apa alasannya. Karena saya tahu dan paham betul ibu bupati seringkali blusukan.

Namun sepertinya, saking empuknya jok mobil mewah yang ibu gunakan sebagai kendaraan untuk blusukan itu tidak membuat ibu sadar bahwa MASIH BANYAK JALAN RUSAK DI KARAWANG.

Ibu Bupati yang kami cintai. Jalan rusak adalah masalah klasik di Kota Lumbung Padi ini. Mengapa demikian. Satu tahun yang lalu (april 2017), Ikatan Mahasiswa Karawang melakukan aksi unjuk rasa yang menuntut agar Pemkab segera menyelesaikan infrastruktur jalan. Telah dilakukan juga penandatanganan kesepakatan saat itu bahwa 2018 DI KARAWANG JALAN AKAN MULUS SEMUA.

Baca juga: Bupati Karawang Tanggapi Kritik Cagub Hasanudin soal Sekolah Rusak

Namun, faktanya itu HANYA JANJI PALSU.
Masalah jalan rusak masih BELUM SELESAI sampai hari ini. Bahkan, kerap memakan korban lagi.

Ibu bahkan pernah duduk bersama dan bicara pada saya dihadapan Bpk. Ketua DPRD saat istirahat acara sidang Paripurna. Saat itu ibu mengatakan, "Kenapa IMAKA harus aksi? Mengapa tidak duduk bareng dan mencari solusi bersama."

Namun, saya tidak yakin dengan duduk bareng masalah jalan rusak akan selesai.
Toh pada faktanya, dengan aksi pun JALAN TETAP RUSAK. Apalagi dengan duduk bareng?
Bukannya kami tidak cinta damai. Kami sangat mencintai kedamaian. Namun, bagi kami, MASALAH JALAN YANG MEMAKAN KORBAN sudah seharusnya ditanggapi dengan serius.

Kemana saja selama satu tahun ini? Masih menunggu lelang juga?

Terimakasih atas perhatiannya jika ibu bupati sempat membaca postingan saya ini.
Mohon maaf apabila ada perkataan yang kurang berkenan.
Saya berharap semua rakyat Karawang nyaman dan tidak khawatir ketika sedang dalam perjalanan.

Wallahul muwafiiq ilaa aqwamit thoriiq.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Untuk membahas isi surat tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam Imaka kemudian berdialog dengan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Dialog digelar di Ruang Rapat 3 Gedung Singaperbangsa, Komplek Kantor Pemkab Karawang, Senin (21/5/2018).

Imaka menyebut surat terbuka soal jalan rusak yang mereka buat merupakan tindak lanjut dari janji penyelesaian jalan rusak selama satu tahun di 2018.

Pada 2017 lalu, Imaka melakukan aksi yang meminta Pemkab Karawang memperbaiki jalan-jalan yang rusak.

"Saat itu, yang menemui Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari,"  ujar salah seorang pengurus Imaka, Ahmad Rohiman usai berdialog.

Ia juga meminta komunikasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan program dan kegiatan pemerintah. Hal ini untuk menghindari miskomunikasi yang mengakibatkan pembangunan menjadi terhambat.

"Komunikasi perlu ditingkatkan. Alhamdulillah Bupati (Cellica) dan jajarannya sudah merespons, dengan akan membuat command center dan layanan pengaduan," tambahnya.

Baca juga: Hasanudin Prihatin Lihat Sekolah dan Jalan Rusak di Karawang

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana membantah saat kunjungan ke daerah-daerah tidak merasakan jalan yang rusak.

Menurutnya, melalui keliling ke daerah, ia bisa melihat langsung kondisi jalan maupun permasalahan lain di desa-desa.

"Saya mengklarifikasi, prinsipnya berkomunikasi dengan semua pihak.  Saya kerja, bahkan saat 43 warga yang mengalami keracunan pada dini hari, saya sampai jam 2 pagi turun langsung," ujar Cellica.

Cellica mengakui Pemkab Karawang tidak bisa menyelesaikan persoalan, seperti perbaikan jalan secara serta merta. Sebab, hal itu harus melalui prosedur lelang dan menyesuaikan anggaran yang tersedia.

"Kami juga menetapkan prioritas. Sebelum ada perbaikan (pembetonan atau pengaspalan), akan terlebih dulu dilakukan perbaikan sementara atau pemeliharaan jalan," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, perbaikan jalan rusak akan dilakukan secara bertahap, yakni 65 persen di tahun pertama, 70 persen di tahun kedua, dan 90 persen di akhir periode jabatan Cellica-Jimmy.

"Jadi tidak bisa sekaligus diselesaikan dalam satu tahun. Terlebih, jalan ada yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat," katanya.

Oleh karena itu, bulan lalu Pemkab Karawang melobi pemerintah pusat soal pengambilalihan Jalan Interchange Karawang Barat dan Karawang Timur.

"Tujuannya agar anggarannya bisa digunakan untuk pembangunan di wilayah lain," katanya.

Kompas TV Namun, apa yang dilakukan bocah 12 tahun ini dengan menurunkan bobot badannya 82 kilogram membuktikan kerja keras tak akan menghianati hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com