Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Temukan Makanan Takjil Mengandung Formalin di Bandung.

Kompas.com - 21/05/2018, 19:40 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG,KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jabar menemukan makanan tidak layak konsumsi lantaran mengandung zat formalin dalam jajanan pasar untuk berbuka puasa (takjil) dalam operasi mendadak (sidak) makanan dan minuman tajil di pasar tumpah di sekitar Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung.

Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Jabar Dela Triatmani mengatakan BPOM Jabar menerjunkan dua tim untuk melakukan sidak di wilayah Simpang Dago, Cigadung dan sekitar wilayah Masjid Pusdai.

Setiap tim terdiri 4 orang terdiri dari dua penguji dan dua orang pengambil sampling. Teknisnya, pengambil sampling ini berkeliling di tempat keramaian yang terdapat pedagang yang menjual jajanan takjil.

Tim mengambil sample makanan yang diduga terdapat bahan berbahaya untuk dikonsumsi. Makanan tersebut kemudian dibawa ke mobil Laboratorium BPOM Jabar untuk di uji lab kandungannya.

Baca juga: Temukan Tikus dan Kecoak, BPOM Gorontalo Segel Gudang Makanan

"Misal kerupuk kuning, seblak yang ada warna merahnya, gula cingcau, cilok dan lainnya. Tapi ini saat kita uji, makanan ini negatif," jelasnya di sela pengujian, Senin (21/5/2018).

Namun selang beberapa menit, penguji menemukan salah satu makanan yang mengandung zat formalin atau bahan berbahaya apabila di konsumsi manusia.

"Yang positif itu tutut (keong sawah),itu mengandung formalin. Formalin itu tidak bisa dikonsumsi, formalin itu untuk mengawetkan mayat," jelasnya.

Mengetahui hal tersebut, pihak BPOM Jabar sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, agar membina pedagang kecil tersebut.

Baca juga: 52 Jenis Jajanan Anak di Magelang Mengandung Formalin dan Rhodamin B

 

"Kami akan lakukan pembinaan, karena inikan pedagang kecil, mungkin dia tidak tahu kandungan dalam tutut itu seperti apa," jelasnya.

Meski begitu pihaknya tetap akan mendalami dan menelusuri dari mana pedagang tersebut mendapatkan makanan keong sawah atau tutut tersebut.

"Kami akan cari tahu dari mana, apakah tutut ini dibeli atau dibuat dan diolah sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Dela mengatakan bahwa sidak ini akan dilakukan setiap hari di beberapa titik di Kota Bandung. "Sidak akan dilakukan secara kontinyu, setiap hari sampai lebaran nanti," pungkasnya.

Kompas TV Sementara, pemilik pabrik tahu telah dimintai keterangannya oleh polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com