Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Rudiantara Berharap Banyak pada Pesantren

Kompas.com - 21/05/2018, 15:43 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berharap peran santri akan lebih besar bagi Indonesia pada 2030 mendatang. Menurut dia, dengan kemajuan teknologi saat ini santri  bisa dicegah terpapar penyebaran paham radikalisme dan terorisme. 

Rudiantara menyambut positif upaya Ponpes Al Muntaz di Yogyakarta yang memperbolehkan santrinya menggunakan ponsel di area pesantren. Namun dia juga mewanti-wanti agar pengurus ponpes mengawasi penggunaan ponsel santrinya. 

Hal ini disampaikan Rudiantara saat bakti sosial dan safari Ramadhan Hari Kebangkitan Nasional 2018 di Pesantren Al Mumtaz, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta Senin (21/5/2018)

"Santri masa depan bangsa. Pada 2030 usia para santri ini usia produktif. (PR-nya adalah) bagaimana kita menyiapkan (santri) menjadi masyarakat Indonesia yang produktif (pada) 2030," kata dia. 

Baca juga: Santri di Pesantren Ini Bikin Peci, Pasarnya Sudah Seluruh Indonesia

"Sekarang perkembangan digital semua serba digital. Saya senang pak kyai Khoeren (Pengasuh Ponpes Al Muntaz) ponsel diperboleh di pesantren. Tetapi saya bilang jangan dilepas begitu saja, harus ditata jamnya kalau perlu dibatasi dan sebagainya agar tidak terpapar konten negatif seperti radikalisme dan terorisme."

Menurut dia, saat ini sudah ada konten yang digunakan untuk mengantisipasi konten yang negatif yang banyak beredar di masyarakat. Dia berharap peran pesantren sebagai sumber ilmu juga mampu menyaring konten negatif tersebut.  

Pengasuh Ponpes Al Mumtaz Mohamad Khoeron Marzuki mengatakan tugas pesantren sebagai anak bangsa dengan mengisi kemerdekaan dengan cara yang postif.

Pesantren Al Muntaz mendeklarasikan diri sebagai berbasis enterpreuner.

"Lulusan Al muntaz, tidak menjadi beban negara dengan menjadi beban negara dengan mencari pekerjaan, tetapi mampu mendirikan lapangan pekerjaan," katanya.

Adapun produk yang sudah dihasilkan oleh para santri diantaranya batik, detergen, air mineral, dan roti. 

Baca juga: Dusun Mlangi, Kampung Pesantren Tempat Mondok Pelajar Non Muslim

Kompas TV Seperti apa saja aktivitas para santri? Simak Sapa Santri berikut ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com